Sosialisasi Stunting Sebagai Deteksi Dini Resiko Stunting Pada Anak Balita Di Desa Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro
DOI:
https://doi.org/10.30867/pengabmasjurnalpengabmaspermatabunda.v1i1.897Kata Kunci:
Soialisasi, Stunting, Deteksi diniAbstrak
Stunting merupakan permasalahan kesehatan secara global dan isu prioritas nasional. Secara Global, jumlah balita yang mengalami stunting mencapai sekitar 154,8 juta, dengan prevalensi sebesar 22,9%. Di Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi kedua tertinggi dalam beban stunting, dan secara global, berada di urutan kelima. stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat kurangnya asupan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Tujuan pengabdian adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang stunting sebagai deteksi dini resiko stunting pada balita di Desa Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa. Metode yang digunakan berupa sosialisasi dengan memberikan penyuluhan tentang stunting pada Ibu Balita dan pemeriksaan antropometri anak balita. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 21 Februari tahun 2025, di Desa Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 30 orang. Sasaran kegiatan ini adalah ibu balita, bidan desa, kader dan masyarakat. Tahapan pelaksanaan yaitu dilakukan pretest, sosialisasi dengan memberikan penyuluhan, pemeriksaan antropometri dan evaluasi dengan melakukan postest. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah tingkat pengetahuan ibu balita pada saat pretest mayoritas cukup sebesar 26,6 %, sedangkan pada saat postest tingkat pengetahuan meningkat menjadi baik sebesar 100 %. Meningkatnya pengetahuan ibu tentang stunting setelah di berikan penyuluhan membuktikan bahwa ibu mempunyai pengalaman positif yang mendorong perilaku dan tindakan ibu yang positif mengenai stunting. Pengalaman positif tersebut berasal dari reaksi dan respons terhadap rangsangan yang diperlukan sehingga tingkat pengetahuan ibu baik tentang stunting sebagai pencegahan dan deteksi dini kejadian stunting.
Referensi
Alhamid, S. A., Carolin, B. T., & Lubis, R. (2021). Studi Mengenai Status Gizi Balita. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(1), 131–138. https://doi.org/10.33024/jkm.v7i1.3068
Anwar, R. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat. Jurnal Skala Kesehatan, 13(1), 1–15. https://doi.org/10.31964/jsk.v13i1.337
Juniantari, P. M., Triana, K. Y., Sukmandari, N. M. A., & Purwaningsih, N. K. (2024). Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Abang I. Jurnal Keperawatan, 12(1), 58–69. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/50064
Nugroho, N. P. (2025). BKKBN Bertekad Turunkan Angka Stunting Pada 2025.
Puskesmas Langsa Baro. (2024). Data Puskesmas Langsa Baro
Salpina, Dwi Adhinda Junaisi Putri, M., Rizki, S., & Aminah. (2023). SOSIALISASI PENCEGAHAN RESIKO STUNTING MELALUI PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK. BUDIMAS, 06(01), 1–23.
Zahra, R., Alyakin Dakhi, R., Lina Tarigan, F., & Ester J. Sitorus, M. (2023). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita Umur 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranto Peureulak Kabupatan Aceh Timur. Prepotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(3), 16286–16308. https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.20329
Zolekhah, D., Barokah, L., & Anto, Y. V. (2024). Penyuluhan dan Deteksi Dini Stunting sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Balita. Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian Dan Perubahan Sosial, 1(4), 80–86.