https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/issue/feed JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA 2025-06-01T01:23:52+00:00 Rima Hayati rima.fa@poltekkesaceh.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Ilmiah Farmasi Simplisia</strong> or which has the abbreviation JIFS was created and developed by the Department of Pharmacy at Poltekkes Kemenkes Aceh. This journal aimed at developing research that has been written, enhancing the ability to present research results, serving as a reference, and archiving the works of researchers, lecturers, and pharmaceutical professionals both nationally and internationally. The works published in this journal include community pharmacy, clinical pharmacy, traditional medicine, cosmetics, and pharmaceutical technology. This scientific journal is published semi-annually.</p> https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/article/view/jifs5012507 Development And Evaluation of a Transparent Solid Soap Formulation Containing Red Onion Peel (Allium cepa L.) Extract 2025-05-10T11:31:59+00:00 Sukmawati Sukmawati naufarreldema737@gmail.com Ani Siti Wiryani anisitiwiryani05@gmail.com Shena Alsadat alsadatshena03@gmail.com <p>Indonesia ranks 17th globally in air pollution levels, with 91% of the population living in areas that exceed WHO safety limits. Air pollution poses various health risks, including skin cancer. Red onion peel, commonly regarded as vegetable waste, contains flavonoids, saponins, and tannins, which possess antioxidant properties. This study investigates the potential of red onion peel extract in soap formulations for skin protection against free radicals. Soaps were formulated with red onion peel extract at concentrations of 4%, 8%, and 12%, and evaluated based on organoleptic characteristics, pH, foam height and stability, and hardness. The results showed that transparent solid soaps containing 4%, 8%, and 12% red onion peel extract were successfully formulated and remained stable across all tested parameters. These findings suggest that red onion peel extract can be effectively incorporated into soap formulations to protect the skin from free radicals. Thus, transparent solid soap containing red onion peel extract represents a promising skincare product, offering antioxidant protection and contributing to skin health and beauty</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Sukmawati Sukmawati, Ani Siti Wiryani, Shena Alsadat https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/article/view/jifs5012505 Uji Aktivitas Antioksidan dan Antikolesterol Seduhan Produk Teh Putih Celup (Camellia sinensis L.) Menggunakan Metode DPPH dan Liebermann-Burchard 2025-04-24T05:46:48+00:00 Mimin Kusmiyati mimin.kusmiyati@gmail.com Elvi Trinovani Trinovani2@gmail.com Muhamad Iqbal Rhamadianto Rhamadianto3@gmail.com Raden Minda Kusumah Kusumah4@gmail.com <p>Teh (<em>Camellia sinensis </em>L.) kaya akan senyawa bioaktif polifenol yang didominasi oleh katekin. Hal ini menjadikan teh memiliki manfaat untuk kesehatan diantaranya sebagai antioksidan dan antikolesterol. Teh putih diperoleh dari daun teh yang mengalami proses minimal dan umumnya tidak melalui fermentasi, sehingga teh putih memiliki aktivitas antioksidan dan efek penurun kolesterol yang lebih unggul dibandingkan jenis teh lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan pada sampel teh putih celup merek A, B, dan C berdasarkan parameter IC<sub>50 </sub>melalui uji DPPH dan aktivitas antikolesterol berdasarkan parameter EC<sub>50</sub> melalui pengujian <em>Liebermann - Burchard</em> serta menentukan suhu dan waktu penyeduhan optimal penyeduhan untuk sampel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ketiga sampel teh putih celup memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC<sub>50</sub> berkisar antara 75,30 hingga 96,50 ppm serta aktivitas antikolesterol dengan nilai EC<sub>50</sub> antara 110,49 hingga 123,40 ppm. Sampel teh celup merek A yang diseduh pada suhu 95℃ selama 9 menit menunjukkan aktivitas antioksidan dan antikolesterol tertinggi dengan nilai IC<sub>50</sub> sebesar 75,30 ± 1,86 ppm dibandingkan terhadap IC<sub>50</sub> baku kuersetin 4,02 ppm dan EC<sub>50</sub> sebesar 110,49 ± 0,66 ppm. Analisis statistik <em>repeated </em>ANOVA menunjukkan nilai p.Sig&lt;0,05 sehingga dapat disimpulkan variasi suhu penyeduhan berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas antioksidan dan antikolesterol. Suhu penyeduhan optimum adalah pada suhu 95℃ selama 9 menit..</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Mimin Kusmiyati, Elvi Trinovani, Muhamad Iqbal Rhamadianto, Raden Minda Kusumah https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/article/view/jifs5012501 Penetapan Kadar Vitamin C Pada Kulit Semangka Redin (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai) dan Amara (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai) Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis 2025-05-02T01:23:20+00:00 Mauritz Marpaung mauritzchem@gmail.com Dani Prasetyo prasetyo.dani83@gmail.com Rapi Dzaki Almugni rpi0597@gmail.com <p>Vitamin C merupakan mikronutrien yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Kulit buah semangka mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satunya vitamin C. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar vitamin C pada kulit semangka jenis Redin dan Amara menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Sampel yang digunakan berupa kulit semangka jenis Redin dan Amara. Kandungan vitamin C dianalisis secara kualitatif melalui metode reaksi kimia dan secara kuantitatif menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan larutan baku berupa asam askorbat. Hasil uji kualitatif menunjukkan adanya kandungan vitamin C pada sampel kulit semangka jenis Redin dan jenis Amara. Untuk pengukuran vitamin C berada di panjang gelombang maksimum 265 nm, dengan kadar vitamin C pada kulit semangka jenis Redin sebesar 14,1 mg/100g dan jenis Amara sebesar 13,8 mg/100g. Berdasarkan hasil analisis statistik melalui uji-t dua sampel diperoleh tidak ada signifikansi perbedaan dengan nilai p sebesar 0,857 (<em>p </em>&gt; 0,05) antara kandungan vitamin C pada kulit semangka jenis Redin dan Amara pada tingkat kepercayaan 95%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kulit semangka jenis Redin memiliki kandungan vitamin C yang lebih besar dibandingkan kulit semangka jenis Amara.</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Mauritz Marpaung, Dani Prasetyo, Rapi Dzaki Almugni https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/article/view/jifs5012506 Potensi Antidiabetik Ekstrak Asam Kandis (Garcinia cowa Roxb.) Pada Mencit Diinduksi Aloksan 2025-05-14T09:06:38+00:00 Irene Puspa Dewi irene.puspadewi@yahoo.com Verawaty Verawaty Verawaty1@gmail.com <p><em>Garcinia cowa</em> Roxb. yang biasa dikenal sebagai asam kandis di Indonesia mengandung senyawa xanthone yang berpotensi dimanfaatkan sebagai antidiabetes. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui potensi antidiabetes ekstrak kulit batang asam kandis pada mencit yang diinduksi aloksan. Setelah mencit dinyatakan diabetes, mencit diberikan perlakuan ekstrak kulit batang asam kandis dengan dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB, dan 750 mg/Kg BB dengan pembanding Glibenklamid selama 21 hari. Pada hari ke-22, kadar glukosa mencit diukur. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dosis 250 mg/KgBB dan 750 mg/KgBB belum memberikan persen penurunan kadar glukosa darah yang signifikan, jika dibandingkan dengan kelompok kontrol positif yang merupakan kelompok mencit diabetes yang tidak diberikan obat. Dosis ekstrak kulit batang asam kandis 500 mg/Kg BB memberikan persen penurunan kadar glukosa darah mencit yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Persen penurunan kadar glukosa darah mencit kelompok ekstrak kulit batang asam kandis dosis 500 mg/Kg BB setara dengan kelompok pembanding. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit batang asam kandis dengan dosis 500 mg/Kg BB memberikan aktivitas antidiabetes yang setara dengan Glibenklamid dan berpotensi dimanfaatkan oleh masyarakat dlama terapi diabetes.</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Irene Puspa Dewi, Verawaty Verawaty https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/article/view/jifs5012508 Analysis of Hydroquinone and Mercury in Whitening Cream Using UV-Vis Spectrophotometry and ICP-OES 2025-05-04T16:01:42+00:00 Haty Latifah Priatni hatylatifah80@gmail.com Marini Marini marinizakhra18@gmail.com Rina Nurhayatina Apotekasri.na23@gmail.com <p><em>Whitening creams contain active substances that inhibit melanin formation. Hydroquinone and mercury are often added due to their effectiveness in reducing melanin and providing quick skin smoothing. </em><em>This study aims to determine the levels of hydroquinone and mercury in whitening creams using UV-Vis spectrophotometry.</em><em> A random sampling from cosmetic stores in Kuningan yielded 9 whitening cream samples. The experimental method included sample collection, standard solutions preparation, calibration curve construction, and qualitative tests for hydroquinone and mercury. FeCl<sub>3</sub> was used for hydroquinone, and </em><em>potassium iodide (KI)</em><em> color</em><em> test for mercury, with ICP-OES and UV-Vis Spectrophotometry for quantitative analysis. Qualitative KI testing showed that 6 out of 9 samples (A, B, C, D, F, I) contained mercury. FeCl<sub>3</sub> testing found hydroquinone in 3 samples (D, E, G). UV-Vis Spectrophotometry identified hydroquinone in 8 samples (A, B, C, D, E, F, H, I) exceeding 0.02%, with concentrations ranging from 0.0809% to 3.5875%. Sample G had 0.0134%. ICP-OES testing revealed mercury content from -0.0071 to -0.6018 mg/L in samples A-H, less than 0.0001% in mg/Kg, but sample I had a high mercury content of 138.4844 mg/L.</em></p> <p><em> </em></p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Haty Latifah Priatni, Marini Marini, Rina Nurhayatina https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/article/view/jifs5012503 Tingkat Pengetahuan Penggunaan Sunscreen Pada Siswi SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul 2025-05-04T00:30:42+00:00 Danang Yulianto jogja70974@gmail.com Nabila Nabila Nabila1@gmail.com <p>Radiasi sinar ultraviolet akan membawa dampak buruk bagi kulit dan akan menyebabkan kanker kulit jika dibiarkan begitu saja. Penggunaan <em>sunscreen</em> dapat melindungi kulit terhadap radiasi sinar UV sehingga paparan radiasi sinar ultraviolet dapat dicegah dengan penggunaan <em>sunscreen </em>sebelum beraktivitas. Penggunaan <em>sunscreen</em> yang cukup tinggi diindonesia dengan angka penjualan tinggi pada <em>ecommerce </em> dan penggunaan <em>sunscreen </em>lebih diminati oleh wanita terutama remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi SMAN 2 Banguntapan terhadap penggunaan <em>sunscreen</em>. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional deskriptif. Analisa data menggunakan analisis kuantitatif, data diperoleh dari kuesioner kemudian dihitung skor rata-rata presentase tingkat pengetahuan dengan metode <em>simple random sampling. </em>Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan tentang penggunaan <em>susnscreen </em>pada 76 responden kategori baik 65,8%, cukup 26,3% kurang 7,9%. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan siswi SMAN 2 Banguntapam tentang penggunaan sunscreen dalam kategori baik.</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Danang Yulianto, Nabila Nabila https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/article/view/jifs5012502 Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Uji Aktivitas Antioksidan Kombucha Daun Kitolod (Isotoma longiflora L.) Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis 2025-05-02T01:24:41+00:00 elvi trinovani elvi_nova@yahoo.co.id Mimin Kusmiyati Kusmiyati1@gmail.com Yayat Sudaryat Sudaryat1@gmail.com Raden Minda Kusumah Kusumah2@gmail.com Muhamad Iqbal Rhamadianto Rhamadianto1@gmail.com Ardi Rustamsyah Rustamsyah3@gmail.com <p>Penyakit degeneratif menjadi penyebab kematian terbesar di dunia karena penurunan aktivitas fisik dan pola hidup yang disebabkan oleh kerusakan sel akibat reaktivitas senyawa radikal bebas. Radikal bebas dapat dihambat dengan senyawa antioksidan. Salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai antioksidan alami yaitu daun kitolod (<em>Isotoma longiflora</em> L.) terbukti mengadung senyawa flavonoid yang dapat menghambat radikal bebas. Untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat dalam mengkonsumsi daun kitolod dibuat minuman tradisional yang difermentasi disebut dengan kombucha. Kadar flavonoid total menggunakan metode kolorimetri dan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) untuk mengukur aktivitas antioksidan pada kombucha kitolod dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Kadar flavonoid total tiga sampel kombucha daun kitolod sampel A sebesar 1,6481 mg QE/g, kombucha daun kitolod sampel B sebesar 1,4056 mgQE/g, kombucha daun kitolod sampel C sebesar 1,5380 mg QE/g. Aktivitas antioksidan pada kombucha daun kitolod memiliki nilai IC<sub>50</sub> pada tiga sampel yaitu 540 ppm, 535 ppm, dan 539 ppm. Penelitian ini membuktikan bahwa kombucha daun kitolod mengandung senyawa flavonoid dan memiliki aktivitas antioksidan.</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 elvi trinovani, Mimin Kusmiyati, Yayat Sudaryat, Raden Minda Kusumah, Muhamad Iqbal Rhamadianto, Ardi Rustamsyah https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/article/view/jifs5012509 Pengujian Stabilitas Dipercepat dan Kandungan SPF pada Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Kopi Robusta (Coffea canephora) sebagai Formulasi Krim Wajah 2025-05-20T07:07:02+00:00 Resva Meinisasti resva@poltekkesbengkulu.ac.id Krisyanella Krisyanella Krisyanella@gmail.com Yenni Okfrianti Okfrianti@gmail.com Mardhah Sastri Utami SastriUtami@gmail.com <p>Penggunaan tabir surya diluar ruangan telah terbukti efektif untuk mengurangi paparan sinar ultraviolet (UV). Daun sirih (<em>Piper betle</em> Linn) dan biji kopi robusta (<em>Coffea canephora</em>) mengandung senyawa antioksidan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang berlebih. Kombinasi kedua bahan alam ini dapat digunakan sebagai tabir surya untuk membantu memperbaiki permeabilitas kulit, mencegah radikal bebas, dan sebagai <em>antiaging</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas dan <em>Sun Protection Factor</em> (SPF) krim ekstrak etanol daun sirih dan kopi robusta sebagai krim wajah. Penelitian dilakukan dalam lima tahapan yaitu ekstraksi, formulasi krim, uji stabilitas dipercepat dan kandungan SPF. Hasil uji stabilitas dipercepat sediaan krim konsentrasi 2,5% dan 5% tidak mengalami perubahan dari pengamatan organoleptis pada hari ke-0 sampai hari ke-90. Nilai SPF krim pada konsentrasi 2,5% dan 5% masing-masing 38,202 dan 53,848. Krim wajah berbahan aktif ekstrak daun sirih dan kopi robusta memiliki potensi sebagai tabir surya alami yang stabil dan efektif dalam memberikan perlindungan tinggi terhadap sinar UV.</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Resva Meinisasti, Krisyanella Krisyanella, Yenni Okfrianti, Mardhah Sastri Utami https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jifs/article/view/jifs5012504 Formulasi Dan Evaluasi Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah Alpukat (Persea americana MILL.) 2025-05-05T04:50:01+00:00 verawaty verawaty77@gmail.com Irene Puspa Dewi Dewi1@gmail.com Laurensia Laurensia Laurensia1@gmail.com <p>Kondisi kulit berjerawat dapat diatasi dengan menggunakan gel obat jerawat. Gel obat jerawat dapat diformulasikan menggunakan tanaman herbal yang memiliki kandungan senyawa saponin, alkaloid dan flavonoid. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa tersebut adalah kulit buah alpukat (<em>Persea americana</em> Mill.). Tujuan dari penelitian ini yaitu memformulasikan ekstrak etanol kulit buah alpukat (<em>Persea americana</em> Mill.) menjadi sediaan gel dan melakukan evaluasi fisik serta uji mikrobiologi terhadap gel tersebut. Formulasi gel ini dibuat dengan konsentrasi ekstrak etanol kulit buah alpukat (<em>Persea americana</em> Mill.) 0,5%, 1% dan 1,5%. Hasil pengujian evaluasi fisik sediaan gel memenuhi persyaratan organoleptis, homogenitas, pH dan daya sebar. Pada pengujian evaluasi mikrobiologi dengan melihat daya hambat bakteri <em>Propionibacterium acnes</em> dengan metoda sumuran didapatkan hasil bahwa semakin meningkat konsentrasi ekstrak etanol kulit buah alpukat pada gel maka daya hambatnya semakin besar dan bila dibandingkan dengan kontrol positif maka kekuatannya ¼ kali kontrol positif. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah alpukat (<em>Persea americana</em> Mill.) dapat diformulasi menjadi sediaan gel dengan menggunakan basis carbopol 940 dan memberikan hasil evaluasi fisik dan mikrobiologi yang baik</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 verawaty, Irene Puspa Dewi, Laurensia Laurensia