Studi Kematian Larva Culex Sp. dengan Menggunakan Ekstrak Biji dan Kulit Rambutan (Nephelium Lappaceum L.)

Authors

  • Cut Zyllan Zelila Dosen Prodi D-IV Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Aceh
  • Yuni Nindia Dosen Prodi D-III Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Aceh

Keywords:

larva Culex sp, , Rambutan (Nephelium lappaceum L)

Abstract

Penyakit kaki gajah merupakan salah satu di antara penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia.  Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cacing filarial yang ditularkan oleh nyamuk Culex sp, yang tersebar hampir di semua pulau di Indonesia terutama di pedesaan dan pemukiman transmigrasi. Penelitian ini bertujuan untuk studi kematian larva Culex sp dengan menggunakan ekstrak  biji dan kulit  rambutan (Nephelium lappaceum L.)Metode penelitian ini adalah eksperimental semu dengan konsentrasi ekstrak yang digunakan masing-masing adalah 10,20,30gr/150ml air dengan 3 kali pegulangan.   Analisa pengaruh ektrak biji dan kulit rambutan dilakukan dengan uji one way anova. Hasil didapatkan pada taraf signifikan 5% menunjukkan nilai p (0,296) > 0,05 berarti hal ini menunjukkan ketiga dosis ekstrak biji rambutan tidak terdapat perbedaan rata-rata dan pengaruh yang signifikan terhadap kematian larva Culex sp. Sedangkan pada kulit nilai p (0,00) < 0,05 yang artinya hal ini menunjukkan bahwa ketiga dosis ekstrak kulit rambutan tersebut menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata dan pengaruh yang signifikan terhadap kematian larva Culex sp. Kesimpulan dosis ekstrak biji tidak terbukti efektif terhadap kematian larva Culex sp sedangkan kulit rambutan terbukti efektif terhadap kematian larva Culex sp yaitu terdapat pada dosis 20 mg/150ml air.

References

Hairani, S. (2014). Efektivitas Ekstrak Daun Mudu (Garcinia dulcis) Sebagai Larvasida Nyamuk Culex sp dan Aedes aegypti. Skripsi. Sarjana Kedokteran Hewan Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ramadhani, T., & Bondan, F. W. (2015). Keanekaragaman dan Dominasi Nyamuk di Daerah Endemis Filariasis Limfatik, Kota Pekalongan. Jurnal Vektor Penyakit. 9(1), pp. 1-8.

Pahlevi RI, Santoso (2013). Penentuan Vector Filariasis dan Spesies Mikrofilaria di Puskesmas Batumarta VII Kab. OKU Timur Tahun 2012 . Jurnal Pembangunan Manusia.

Astuti, M.A.W., (2011). Daya Bunuh Ekstrak Bunga Kecombrang (Nicolia speciosa (Blume) Horan) Terhadap Larva Nyamuk Culex quenquefasciatus. Skripsi Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Suryaningsih, E. dan W.W. Hadisoeganda. (2004). Pestisida Botani untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit pada Tanaman Sayuran. Monografi No. 26, Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Hlm 15-19.

Suwasono, H. (1997). Berbagai Cara Pemberantasan Larva Aedes aegypti. Cermin Dunia Kedokteran, 119 (XIV): 32-34.

Mulyana. (2002). Ekstraksi Senyawa Aktif Alkaloid, Kuinon, dan Saponin dari Tumbuhan Kecubung seavagai Larvasida dan Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Bogor: Jurusan Kimia IPB

Zuldarisman, M., Ishak H. & Anwar. (2013). Efektivitas Air Perasan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti Dan Larva Anopheles subpictus. Makassar: Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Wibawa, R.R. (2012). “Potensi Ekstrak Biji Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Dengan Metode Semprot”. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: Universitas Jember

Harbach, R, (2008). Famili Culicidae Meigen, Mosquito Taxonomic Inventory, http://mosquito-taxonomic inventory.info/familiculicidae-meigen-1818. Diakses tanggal 26 Februari 2016

Sunaryo. (2001). Bionomik Vektor Malaria di Kabupaten Banjarnegara. SLPV, Banjarnegara. Kes Malaria di Kabupaten Banjarnegara. SLPV, Banjarnegara.

Sembel, D. T. (2009). Entomologi Kedokteran. Penerbit ANDI. Yogyakarta

Setiawati, D. L. (2000). Mortalitas Larva Culex dengan Ekstrak Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst.) di Laboratorium. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta.

Soegijanto, S. (2006). Demam Berdarah Dengue Pada Anak. UI Press. Jakarta.

Iskandar. (1985). Daya Bunuh Beberapa Obat Nyamuk Terhadap Kematian Nyamuk.Pemberatasan Nyamuk. http://www.perpustakaan.depkes.go.id (diakses pada 22/5/2012)

Sandjaja, B. (2007). Parasitologi Kedokteran Buku I: Protozoologi Kedokteran, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta

Ruliansyah, A., W. Ridwan, dan A. J. Kusnandar. (2009). Efikasi Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Sirsak (Anona Muricata) Terhadap Jentik Nyamuk Culex Quinquefasciatus. Aspirator. 1(1):46-50.

Normitasari, D., Saraswati, L.D. dan Ginandjar, P. (2012). Perbedaan Praktik 3M Plus di Kelurahan Percontohan Program Pemantauan Jentik Rutin Kota Semarang. Jurnal Entomologi Indonesia, Volume 9, Nomor 1, April 2012: 32-37

Sembiring, N.N. ( 2009). Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Kualitas Produk Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Tesis. Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,

Setiawan, 2003, Atlas Tumbuhan Obat Tradisional, Jilid 1, Puspa. Swara Jakarta

Depkes. RI., 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 17, 31-32

Ditjen POM. (2000) Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Zulhipri, Yusnetty Boer, dan Rosallia Pramu Dyaningtyas, Kandungan Fitokimia Dan Uji Aktifitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum L) Varietas Binjai Dan Lebak Bulus, JRSKT Vol. 2 No. 2 Desember 2012, Jurnal di undah 22/10/2019.

Downloads

Published

01-03-2023

How to Cite

Zelila, C. Z., & Nindia, Y. (2023). Studi Kematian Larva Culex Sp. dengan Menggunakan Ekstrak Biji dan Kulit Rambutan (Nephelium Lappaceum L.). NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah, 13(1), 16–26. Retrieved from https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/nasuwakes/article/view/284

Issue

Section

Original research