https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/nasuwakes/issue/feedNASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah2024-11-18T13:54:12+00:00adminnasuwakes@poltekkesaceh.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah</strong> is a scientific journal published by the Health Polytechnic of Aceh Ministry of Health. This journal is published periodically in biannual editions: May and November, with <a title="P-ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit?search=1978-631X" target="_blank" rel="noopener"><strong>ISSN= 1978-631X</strong></a>, and <a title="E-ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1519743304" target="_blank" rel="noopener"><strong>E-ISSN= 2655-6723</strong></a>. The NASUWAKES Journal publishes articles from various research results in the health field. The editor will select the submitted articles and proceed to the Expert Reviewer. The next issue of the NASUWAKES Journal will include all research articles, reviews, and case studies in the field of health sciences. The scope includes nutrition, dentistry, midwifery, nursing, medical laboratory, pharmacy, and environmental health. </p> <p><strong>NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah</strong>, through its diverse scope and periodic publications, likely plays a vital role in advancing health research, education, and practices in Indonesia. Doing so contributes to the broader global health landscape and supports ongoing efforts for health transformation in Indonesia.</p>https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/nasuwakes/article/view/457Pengaruh Berbagai Varietas Daun Sirih Terhadap Jumlah Bakteri pada Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L) di Suhu Ruang2023-10-23T09:03:23+00:00Nova Silviaeridhaputra123@gmail.comAbdul Hadiabdulhadi@poltekkesaceh.ac.id<p><em>Ikan merupakan bahan makanan yang mudah rusak dan membusuk jika tidak segera dikonsumsi. Produsen menggunakan formalin sebagai pengawet makanan yang berbahaya bagi kesehatan. Adanya bahan pengawet alternatif yang dapat menggantikan formalin menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Salah satu pilihan yang dapat digunakan sebagai pengawet alami adalah daun sirih yang mengandung senyawa antimikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai ekstrak daun sirih terhadap pertumbuhan bakteri yang terdapat pada ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah jumlah bakteri. Hasil dari penelitian ini didapatkan ikan cakalang dengan perendaman aquadest steril hasil rata-rata bakteri yang didapatkan adalah 1,7x10<sup>5</sup> CFU/ml, sedangkan ikan cakalang yang direndam dengan ekstrak daun sirih hijau didapatkan hasil rata-rata jumlah bakteri 1,3x10<sup>3 </sup>CFU/ml, perendaman dengan ekstrak daun sirih kuning terhadap ikan cakalang memiliki nilai rata-rata jumlah bakteri 4,1x10<sup>4</sup> CFU/ml, dan perendaman ekstrak daun sirih merah terhadap ikan cakalang memiliki nilai rata-rata jumlah bakteri 2,7x10<sup>5</sup> CFU/ml.</em></p>2024-09-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiahhttps://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/nasuwakes/article/view/721Efektifitas mengunyah tebu dan buah bengkuang terhadap perubahan skor plak pada murid SDN kelas V Blang bintang2024-09-13T01:54:59+00:00Mona dara fonna Monafmonadara@gmai.comCut Aja Nuraskincutaja@poltekkesaceh.ac.id<p>Tebu dan bengkuang adalah dua bahan alami yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Tebu, dengan kandungan serat kasarnya, serta bengkuang yang kaya akan air dan serat, memiliki potensi untuk mengurangi plak gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati efektivitas mengunyah tebu dan bengkuang dalam menurunkan indeks plak pada murid kelas V di SDN Blang Bintang. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model kuasi-eksperimen tanpa kelompok kontrol. Sampel penelitian menggunakan Teknik Total Sampling yang mana seluruh murid kelas V di SDN Blang Bintang, berjumlah 41 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengunyah tebu, 43.9% murid berada dalam kategori sangat baik dan 56.1% dalam kategori baik. Sedangkan setelah mengunyah bengkuang, 95.1% murid berada dalam kategori baik dan 2.4% dalam kategori Sangat Baik. Analisis paired samples menunjukkan perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah mengunyah tebu (t = 18.025, p = 0.016) dan bengkuang (t = 18.634, p = 0.021), dapat perbedaan signifikan antara hasil pasca mengunyah tebu dan bengkuang (t = -5.595, p = 0.000), dengan nilai rata-rata yang lebih rendah untuk tebu. Korelasi antara sebelum dan sesudah mengunyah tebu (r = 0.256, p = 0.106) serta bengkuang (r = 0.267, p = 0.092) tidak signifikan, menunjukkan variasi individual dalam respons terhadap intervensi. Kesimpulannya, kedua metode mengunyah, baik tebu maupun bengkuang, efektif dalam menurunkan indeks plak, dengan tebu menunjukkan hasil yang lebih signifikan dalam meningkatkan kategori indeks plak menjadi sangat baik. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang penggunaan bahan alami dalam meningkatkan kesehatan gigi pada anak-anak.</p> <p> </p>2024-09-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah