THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTHER'S PARENTING STYLES AND STUNTING IN TODDLERS AGED 24-59 MONTHS IN THE WORKING AREA OF PUSKESMAS KUTA BARO THE DISTRICT OF ACEH BESAR

Authors

  • Rofilatunisa Jafar Prodi D-IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Fithriany Department of Midwifery, Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Fatma Department of Midwifery, Poltekkes Kemenkes Aceh

Keywords:

Parenting, style, stunting

Abstract

Introduction: It is estimated that around 26% of children under five worldwide are stunted. Indonesia is included in 17 countries out of 117 countries in the world that have a high prevalence of wasting, stunting, and over being weight in toddlers. Nusa Tenggara Timur (NTT) is the province that has the highest prevalence of stunting, while Aceh is in the third position. The district of Aceh Besar  is ranked 18th out of 23 districts/cities in Aceh Province with a high incidence of stunting. The sub-district of Kuta Baro is the third rank with the highest stunting in the district of  Aceh Besar; with 272 cases of stunting. One of the indirect causes of stunting is the mother,s parenting style.

Method: This study was an analytical observational study with a cross sectional-section aligned to analyze the relationship between mothers’ parenting styles and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months. Collecting data using a questionnaire.

Result: The incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in the working area of Puskesmas Kuta Baro was  43.3%. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between food parenting, health parenting, and psychosocial stimulation with stunting in toddlers at Puskesmas Kuta Baro (P <0.05), meanwhile hygiene and environmental sanitation did not  relationship with stunting (P=0.971).

Conclusion: There was a significant relationship between food parenting style, health parenting style, and psychosocial stimulation parenting style with the incidence of stunting in toddlers.

 

References

Kemenkes RI. 2016. Infodatin “Situasi Balita Pendek”. Jakarta Selatan : Pusat Data dan Informasi

Trihono, et al. 2015. Pendek (stunting) di Indonesia, masalah dan solusinya. Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes

Sari AM, Juffrie M, Nurani N, Sitaresmi MN. Asupan protein, kalsium dan fosfor pada anak stunting dan tidak stunting usi a 24-59 bulan. Yogyakarta: Jurnal Gizi Klinik Indonesia; 2016, 12 (4): 152-159

WHO. 2018. Data Statistic. Proportion of Population with Large Household Expenditures on Health as a share of total household expenditure or income. Universal Health Coverage : Financial Protection.

Achadi, E.L. 2016. Investasi Gizi 1000 HPK dan Produktivitas Generasi Indonesia. Disampaikan pada: Lokakarya dan Seminar Ilmiah “Peran Profesi Dalam Upaya Peningkatan Status Kesehatan dan Gizi Pada Periode 1000 HPK” 12-13 November 2016. Jakarta.

Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar : RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar (2018). Prevalensi status gizi berdasarkan hasil pemantauan status gizi Kabupaten Aceh Besar tahun 2017. Aceh Besar : Dinkes.

Renyoet BS, Hadju V, Rochimiwati SN. 2013. Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di wilayah pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar. Makassar, Universitas Hasanuddin Makassar. Skripsi.

Purwandini K, Kartasurya MI. 2013. Pengaruh pemberian micronutrient sprinkle terhadap perkembangan motorik anak stunting usia 12-36 bulan. Journal of Nutrition College, 20 (1): 50-59.

Yunitasari L. 2012. Perbedaan intelligence quotient (IQ) antara anak stunting dan tidak stunting umur 7-12 tahun di sekolah dasar (Studi pada siswa SDN Buara 04 Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1 (2): 586-595.

Al Rahmat, A. H. 2016. Malnutrisi Pada Balita Pedesaan dengan Perkotaan Berdasarkan Karakteristik Keluarga: Data PSG 2015. Idea Nursing Journal, VII(2), 43-52.

Dian Kusuma Astuti. 2016. Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulonprogo Diy. Skripsi

Nabuasa CD, Juffrie M, Huryati E (2013). Hubungan riwayat pola asuh, pola makan, asupan zat gizi terhadap kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di kecamatan Biboki Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Propinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 1 (3): 31-43.

Fikawati, Sandra, dkk. 2017. Gizi Anak dan Remaja. Depok : PT RajaGrafindo Persada

Ni’mah, K dan Nadhiroh, S. 2015. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Media Gizi Indonesia. 10(1) : 13-19.

Oktarina, Z. dan Sudiarti, T. 2013. Faktor Risiko Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatera. Jurnal Gizi dan Pangan.8(3): 175-180

Shochib, Moh. 2010. Pola Asuh Orang Tua (Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri Sebagai Pribadi Yang Berkarakter). Jakarta: Rineka Cipta.

Altridhonando dan Beranda Agency. 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta : PT Gramedia : hlm 4

Surbakti, E.B. 2012. Parenting Anak – anak. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Munawaroh S. 2015. Pola asuh mempengaruhi status gizi balita. Jurnal Keperawatan, 6 (1): 44-50.

Romaida Panjaitan. 2011. Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Balita. Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara. Skripsi

Rahayu, Widodo. 2010. Pemberian Makanan, Suplemen & Obat pada Anak. Jakarta : EGC

Istiany, Ari dan Rusilanti. (2013). Gizi Terapan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Supariasa, IDN., Bakri, B., Fajar, I. 2016. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Tanuwidjaya, S. 2012. Konsep Umum Tumbuh Kembang dalam Buku Ajar I Ilmu Perkembangan Anak dan Remaja .Sagung Seto: Jakarta

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Ayu SD. 2011. Pengaruh program pendampingan gizi terhadap pola asuh, kejadian infeksi dan status gizi balita kurang energi protein. Semarang, Universitas Diponegoro. Tesis.

Soedjiningsih. IG, N. 2016. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Slamet J.S. 2010. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Sulistijani, DA. 2010. Sehat Dengan Menu Berserat. Trubus Agriwidya: Jakarta.

Merryana, Adriani, dkk. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Prenada Media Grup

Hidayat, T dan Fuada, N. 2012. Hubungan Sanitasi Lingkungan, Morbiditas dan Status Gizi Balita Di Indonesia. Jornal. diakses pada tanggal 1 November 2013.

Riyadi H, dkk. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Balita di Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur Jurnal Gizi dan Pangan. 2011;6 (1):66-73.

Yulpisa DR (2014). Hubungan antara asupan energi, protein dan pola asuh dengan status gizi anak baduta di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan Kota Padang tahun 2014. Padang, Universitas Andalas. Skripsi.

Noviyana A. 2016. Pola Asuh Hubungannya dengan status Gizi Batita di Desa Sokawera Wilayah Kerja Puskesmas Patikraja Banyumas. Skripsi.

Nora E (2012). Hubungan praktek asuhan makan dan stimulasi psikososial dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-12 bulan di Kabupaten Tanah Datar tahun 2012. Padang, Universitas Andalas. Skripsi.

Yusdianti. 2016. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Stunting, The Indonesian Journal of Public Health, (8)3:99-104.

Rahmayana. Dkk. 2014. Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Posyandu Asoka Ii Wilayah Pesisir Kelurahan Ba- Rombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014. UIN Alauddin Makassar. Jurnal Kesehatan.

Husnul Amalia. 2016. Hubungan Pola Asuh Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lamper Tengah Kota Semarang. Universitas Negeri Semarang. Jurnal Kesehatan.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Hadi, Sutrisno. 2011. Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes, dan Skala Nilai.Yogyakarta : FP UGM

Astari L D, Nasoetion A, Dwiriani C M. 2005. Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola Pengasuhan Dan Kejadian Stunting Anak Usia 6 – 12 Bulan. Media Gizi & Keluarga. 29(2) : 40 -46

Dianti, Prihatini dan H. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Individu Tentang Makanan Beraneka Ragam sebagai Salah satu Inidkator Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Bul Penelit Kesehat. 2016;44(2):117-126.

Natalia, P. dan Tri H. Sanitasi Lingkungan Yang Tidak Baik Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita. Kediri. 2011

Chmilia, Desyanti dan Triska susila Nidya. Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. 2017.

Lestari W, Margawati A RM. Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan penanggalan kota subulussalam provinsi aceh. J Gizi Indonesia. 2014;3(1):37-45

Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak “Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta: Salemba Medika

Downloads

Published

2023-05-01

How to Cite

Jafar, R., Fithriany, & Fatma. (2023). THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTHER’S PARENTING STYLES AND STUNTING IN TODDLERS AGED 24-59 MONTHS IN THE WORKING AREA OF PUSKESMAS KUTA BARO THE DISTRICT OF ACEH BESAR. Journal of Midwifery and Community Health (JMCH), 2(1), 15–25. Retrieved from https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jmch/article/view/260

Issue

Section

Articles