GAMBARAN MIKROSKOPIS BASIL TAHAN ASAM PADA METODE LANGSUNG DAN METODE SENTRIFUGASI

Safwan Safwan; Fitriati Fitriati; Safridha Kemala Putri; Fitriana Fitriana

Authors

Safwan Safwan Poltekkes Kemenkes Aceh
Fitriati Fitriati Poltekkes Kemenkes Aceh
Safridha Kemala Putri Poltekkes Kemenkes Aceh
Fitriana Fitriana Poltekkes Kemenkes Aceh

Keywords:

Acid-Resistant Basil, Direct method, Centrifugation method

Abstract

Acid-Resistant Bacillus (BTA) is another name for Mycobacterium tuberculosis, which is a rod-shaped bacterium that is resistant to acid alcohol washing when staining. BTA causes a contagious and deadly infectious disease commonly called tuberculosis or TB. BTA examination using the direct method is a faster examination compared to the centrifugation method. This research aims to see the differences in microscopic images using the direct method and the centrifugation method. This study used a descriptive method, where the population in this study were all positive (+) sputum specimens, while there were 5 BTA positive (+) specimens. The direct BTA examination method and the centrifugation method used Zeihl Neelsen staining. The results of the study showed that the BTA examination using the direct method had weaknesses in terms of the large amount of mucous tissue and some BTAs were not clearly visible on microscopic observation. Meanwhile, BTA examination uses the centrifugation method with the addition of 4% NaOH which can digest tissue so that BTA is easy to find. Therefore, it can be concluded that the centrifugation method for BTA examination is better than the direct method.

References

Alsagaff, H., (2005). Dasar–dasar ilmu penyakit paru edisi 4. Surabaya: Universitas Airlangga.

Ansori, I., & Pradjoko, I. (2006). Tuberculosis endobronkial. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Bastian, I ., (2008). Akuntansi kesehatan. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.

Depkes. R.I., (2005), Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis, Jakarta.

Depkes. R.I., (2007), Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis, Jakarta.

Dwidjoseputro, D., (2005) Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.

Endahyani, Siti Nur dkk. (2010). Hitogram dan nilai derajat keabuan citra toraks computed radiography (CR) untuk penderita tuberculosis (TB) paru-paru, Jurnal Sains dan Matematika (JSM), pp. 119. Harsono, S. (2015). Buku ajar pemeriksaan pada penyakiy infeksi. Surabaya: CV. Sagung Seto.

Harsono, S. (2015). Buku ajar pemeriksaan pada penyakit infeksi. Surabaya: CV. Sagung Seto.

Hasibuan, E., (2018). Pengenalan centrifuge pada mahasiswa yang melakukan penelitian di laboratorium terpadu imonologi fakultas kedokteran usu. Medan : Univeritas Sumatera Utara.

Hasyimi, (2013). Mikrobiologi untuk mahasiswa kebidanan. Jakarta timur, CV. Transinto Media.

Hidayah, N. (2013). Hubungan batuk efektif dengan kuantitas sputum pada pemeriksaan BTA suspek tuberculosis paru di pukesmas bojon di kabupaten pekalongan (Skripsi). Semarang: Universitas Muhammadiyah Program Keperawatan

Irianto, K. (2016). Mikrobiologi menguak dunia mikroorganisme. Bandung: CV. Yrama Widya.

Kementrian Kesehatan RI. (2012). Standar prosedur operasional pemeriksaan mikroskopis TB.

Lestari, E.L. (2018). Tehnik sentrifugasi untuk meningkatkan penemuan batang tahan asam dari sputum suspek tubeculosis (Skripsi). Surabaya: Universitas Airlangga Falkutas Kesehatan Masyarakat.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Price, SA., & Wilson, LM. (2012). Patologis konsep klinis. Jakarta EGC pedoman penanggulangan nasional TBC. (2012). Jakarta: Depkes RI.

Peraturan Menteri Kesehatan (2013). PERMENKES Nomor 43 Tahun 2013 Tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik. Jakarta: Menteri Kesehetan RI.

Trisniawati, D. (2016). Pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap pembacaan mikroskopis BTA pada pasien tuberculosis dengan hasil scanty (Skripsi). Semarang: Universitas Muhammadiyah Falkultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan.

Yuliawati, E. (2013). Pengaruh konsentrasi HCl-alkohol pada pemeriksaan BTA positif metode Ziehl Neelsen (KTI). Banda Aceh: Akadem Analis Kesehatan.

Yuwono,. (2007). Pengaruh frekuensi dan konsentrasi penyemprotan nano silika (SI) terhadap pertumbuhan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Malang: Universitas Brawijaya.