Prevalensi dan Determinan Kejadian Sindrome Metabolik pada Karyawan/ti RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Authors

  • Fithriany Fithriany Prodi S2 Magister Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh
  • Nurjannah Nurjannah Prodi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
  • Nizam Ismail Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Banda Aceh

Abstract

Persentase penderita sindrom metabolik cukup tinggi Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui prevalensi dan determinan kejadian sindrom metabolik. Penelitian ini merupakan penelitian obsevasional dengan desain penelitian cross-sectional dengan 310 responden di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Analisa data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil uji analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara umur (P-value 0,000), stress kerja sedang (P-value 0,036 ),stress kerja berat (P-value 0,021), beban kerja (P-value 0,036), serta gaya hidup (P-value 0,021) dengan kejadian Sindrome Metabolik  Hasil analisis multivariat variabel yang dominan kejadian Sindrome Metabolik karyawan/ti RSUDZA adalah umur (P-value 0,000) dengan OR 1,22 ,stres kerja sedang (P-value 0,031) dengan OR 9,72 dan stres kerja berat (P-value 0,008) dengan OR 25,33 menunjukan bahwa responden yang mengalami stress kerja sedang memiliki resiko 9,72 kali sedangkan responden stress kerja berat memiliki resiko 25,33 kali mengalami sindrome metabolik dibandingkan responden yang tidak mengalami stress kerja pada karyawan/ti RSUDZA

References

Huang P.L., A comprehensive definition for metabolic syndrome, Disease models & mechanisms, 2009;2(5-6):231-237.

Zahtamal Z., Rochmah W., Prabandari Y.S. & Setyawati L.K., Effects of Multilevel Intervention in Workplace Health Promotion on Workers’ Metabolic Syndrome Components, Kesmas: National Public Health Journal, 2017;11(4):198-204.

Rini S., Sindrom metabolik, Jurnal Majority, 2015;4(4).

Djausal A.N., Effect of central obesity as risk factor of metabolic syndrome, Jurnal Majority, 2015;4(3).

Kamso S., Purwantyastuti P., Lubis D.U., Juwita R., Robbi Y.K. & Besral B., Prevalensi dan determinan sindrom metabolik pada kelompok eksekutif di Jakarta dan Sekitarnya, Kesmas: National Public Health Journal, 2011;6(2):85-90.

Ma C.C., Andrew M.E., Fekedulegn D., Gu J.K., Hartley T.A., Charles L.E., et al., Shift work and occupational stress in police officers, Safety and health at work, 2015;6(1):25-29.

Desima R., Tingkat stres kerja perawat dengan perilaku caring perawat, Jurnal keperawatan, 2015;4(1).

Chandola T., Stress at work, British Academy Policy Centre, 2010.

Kivimäki M., Virtanen M., Elovainio M., Kouvonen A., Väänänen A. & Vahtera J., Work stress in the etiology of coronary heart disease—a meta-analysis, Scandinavian journal of work, environment & health, 2006:431-442.

Lestari W.M., Liana L. & Aquinia A., Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 2020;27(2):100-110.

Achyana M. & Sidiq S.S., Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja Room Attendant di Grand Jatra Hotel Pekanbaru: Riau University; 2016.

Depkes R., Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2007, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, Jakarta, 2008.

Mahmudah S., Maryusman T., Arini F.A. & Malkan I., Hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok tahun 2015, Biomedika, 2015;7(2)

Downloads

Published

03-02-2023

How to Cite

Fithriany, F., Nurjannah, N., & Ismail, N. (2023). Prevalensi dan Determinan Kejadian Sindrome Metabolik pada Karyawan/ti RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah, 14(2), 106–111. Retrieved from https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/nasuwakes/article/view/271

Issue

Section

Original research