Proses Pembuatan Pupuk Kompos Menggunakan MSG 3 dari Limbah Organik di Gampong Alue Deah Teungoh Kecamatan Meuraxa

Penulis

  • Dwi Sudiarto Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Julianti Jauhari Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Eka Octarina Riani Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Darmiati Darmiati Poltekkes Kemenkes Aceh

DOI:

https://doi.org/10.30867/geulayang.v1i1.490

Kata Kunci:

Pupuk Kompos, MSG 3, Limbah Organik

Abstrak

Sampah organik  di Gampong Alue Deah Teungoh, Kecamatan Meuraxa tidak dimanfaatkan secara optimal sehingga terbuang dan menjadi sumber perkembangbiakan dari vektor penyakit. Pengurangan resiko yang ditimbulkan sampah salah satunya yaitu dengan pembuatan kompos. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Pembuatan Kompos dari sampah organic dalam waktu 2 hari  Team pengabdian bersama masyarakat membuat kompos dari sampah organik dari awal pemilahan sampah sampai pengepakan. Selanjutnya pembuatan kompos dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Melakukan persiapan pembuatan kompos dari bahan organic sampai tahap penjemuran  dengan penyemprotan MSG 3. Urutan kegiatan adalah pengarahan cara pembuatan kompos, pemilahan, pencacahan sampah dengan menggunakan mesin, peracikan formula MSG 3, penjemuran sampah disertai dengan penyemprotan MSG3, pembalikan sampah setelah kering disertai penyemprotan formula MSG 3 sampai sampah berwarna coklat, kemudian penghalusan kompos dengan mesin agar hasil lebih lembut dan pengepakan hasil pengolahan sampah organic menjadi kompos. jika ada sinar matahari penuh akan membutuhkan waktu 2 hari untuk menghasilkan kompos dari sampah organik dengan menggunakan formula MSG 3 dan jika seharian tidak panas dibutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu.

 

Referensi

Abidin, Z., et al. (2008). "Pengaruh Kombinasi Resin (Mangan Zeolit) dengan Pasir dalam Menurunkan Kadar Fe (Besi) pada Air."

Backhurst, J. R. and J. H. Harker (1988). "The suspension of feeds in aerated rearing tanks: The effect of tank geometry and aerator design." Aquacultural Engineering 7(6): 379-395.

Burris, V. L. and J. C. Little (1998). "Bubble dynamics and oxygen transfer in a hypolimnetic aerator." Water Science and Technology 37(2): 293-300.

Burris, V. L., et al. (2002). "Predicting oxygen transfer and water flow rate in airlift aerators." Water Research 36(18): 4605-4615.

Deng, Y., et al. (2013). "Ambient iron-mediated aeration (IMA) for water reuse." Water Res 47(2): 850-858.

Fei Zhong a, b., Juan Wua, Yanran Dai a, Shuiping Cheng a,*, Zhaohui Zhang b, Hongjiu Ji b and (2014). "Effects of front aeration on the purification process in horizontal

Gelbert M, Prihanto D, dan Suprihatin A, 1996. Konsep Pendidikan Lingkungan

Hidup dan ” Wall Chart ”. Buku Panduan Pendidikan Lingkungan Hidup,

PPPGT/VEDC, Malang

Kelly, K. A., et al. (2014). "An energy and carbon life cycle assessment of industrial CHP (combined heat and power) in the context of a low carbon UK." Energy 77: 812-821.

Kirby, C. S., et al. (2009). "Aeration to degas CO2, increase pH, and increase iron oxidation rates for efficient treatment of net alkaline mine drainage." Applied Geochemistry 24(7): 1175-1184.

Ma, X.-d., et al. (2010). "Analysis of influence factors of cavity length in the spillway tunnel downstream of middle gate chamber outlet with sudden lateral enlargement and vertical drop aerator." Journal of Hydrodynamics, Ser. B 22(5, Supplement 1): 680-686.

Moulick, S., et al. (2002). "Prediction of aeration performance of paddle wheel aerators." Aquacultural Engineering 25(4): 217-237.

Pan, H., et al. (2015). "NOx adsorption and reduction with C3H6 over Fe/zeolite catalysts: Effect of catalyst support." Chemical Engineering Journal 280: 66-73.

Parulian, A. (2009). "Monitoring dan Analisis Kadar Aluminium (Al) dan besi (Fe) pada Pengolahan Air Minum PDAM Tirtanadi Sunggal."

Sembiring, T. and S. Chahaya (2010). "Perbedaan Penurunan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Dengan Cara Aerasi Bertingkat, Aerator Dan Oksidator (KMnO4)."

Slamet J,S, 2002. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada Universty Press,

Yogyakarta.

Stenstrom, M. K. and R. G. Gilbert (1981). "Effects of alpha, beta and theta factor upon the design, specification and operation of aeration systems." Water Research 15(6): 643-654.

Su, P.-l., et al. (2009). "Experimental study on a new type of aerator in spillway with low Froude number and mild slope flow." Journal of Hydrodynamics, Ser. B 21(3): 415-422.

Summerfelt, S. T., et al. (2000). "Oxygenation and carbon dioxide control in water reuse systems." Aquacultural Engineering 22(1–2): 87-108.

Syahputra, B. "Penurunan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Secara Pneumatic System."

Thacker, N. P., et al. (2002). "Evaluation of Mass-Transfer Coefficient of Free Fall – Cascade-Aerator." Environmental Monitoring and Assessment 74(1): 1-9.

Tim penulis PS, 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Jakarta : Penebar Swadaya

Wang, X., et al. (2015). "Effects of aeration position on organics, nitrogen and phosphorus removal in combined oxidation pond-constructed wetland systems." Bioresour Technol 198: 7-15.

Wang, Y., et al. (2013). "Effects of solution chemistry on the removal reaction between calcium carbonate-based materials and Fe(II)." Sci Total Environ 443: 717-724.

Wu, J.-h. and S.-p. Ruan (2007). "Emergence angle of flow over an aerator*." Journal of Hydrodynamics, Ser. B 19(5): 601-606.

Xiong, Z., et al. (2015). "Comparative study on the reactivity of Fe/Cu bimetallic particles and zero valent iron (ZVI) under different conditions of N2, air or without aeration." J Hazard Mater 297: 261-268.

Zhou, H. B., et al. (2014). "Simulation of water removal process and optimization of aeration strategy in sewage sludge composting." Bioresour Technol 171: 452-460.

Unduhan

Diterbitkan

2023-12-20

Terbitan

Bagian

Articles