Sosialisasi Penerapan PHBS Guna Pencegahan Tuberculosis pada Pesantren Yayasan Dayah Darul Amilin Darul Imarah Aceh Besar

Penulis

  • Kartini Kartini Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Nasrullah Nasrullah Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Syahrizal Syahrizal Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Junaidi Junaidi Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Yuni Nindia Poltekkes Kemenkes Aceh

DOI:

https://doi.org/10.30867/geulayang.v2i``1.867

Kata Kunci:

Tuberkulosis, Pesantren, Penyuluhan, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), Pengabdian Masyarakat.

Abstrak

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia, dengan tingkat prevalensi yang tinggi. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di lingkungan padat seperti pesantren, yang menjadi tempat dengan risiko tinggi penularan TBC. Pengetahuan yang rendah tentang TBC berperan penting dalam penyebaran penyakit ini, sehingga pendidikan kesehatan dan penyuluhan menjadi langkah penting dalam pencegahannya. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan santri mengenai pencegahan TBC di sebuah pesantren di Kota Banda Aceh. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan 60 santri berusia 13–18 tahun dan dilakukan melalui sosialisasi interaktif yang mencakup penyampaian materi tentang gejala, cara penularan, dan pencegahan TBC, termasuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hasil pre-test menunjukkan bahwa sebagian besar santri memiliki pengetahuan yang rendah tentang TBC, terutama dalam hal gejala dan cara penularannya. Setelah pelaksanaan sosialisasi, post-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan santri mengenai TBC, dengan 70% peserta dapat menjawab dengan benar mengenai gejala dan 76% memahami cara penularan melalui udara. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran santri tentang pentingnya pencegahan TBC dan berkontribusi pada upaya pengendalian penyakit ini di lingkungan pesantren. Untuk keberlanjutan, disarankan agar kegiatan edukasi ini dilaksanakan secara berkala dan melibatkan pembentukan kader santri sehat sebagai duta kesehatan.

Referensi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta.

Wati, N., Husin, H., & Ramon, A. (2022). Edukasi Kesehatan Tentang Pencegahan Tuberkulosis Di Taba Melintang Wilayah Kerja Puskesmas Bentiring. Sambulu Gana : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 23–28. Https://Doi.Org/10.56338/Sambulu_Gana.V1i1.2193

Pralambang, S. D., & Setiawan, S. (2021). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Di Indonesia. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 2(1), 60. Https://Doi.Org/10.51181/Bikfokes.V2i1.4660

Alhawaris, A., & Tabri, N. A. (2020). Risiko Infeksi Mycobacterium Tuberculosis Pada Orang Yang Tinggal Serumah Dengan Penderita Tuberkulosis Di Makassar. Jurnal Kedokteran Mulawarman, 7(1), 11. Https://Doi.Org/10.30872/J.Ked.Mulawarman.V7i1.3892

P2pm, D., P2p, D. J., Indonesia, K. K. R., & Tuberkulosis, T. K. (2024). Pertemuan Monitoring Dan Evaluasi Program Tuberkulosis Tahun 2023. Jakarta.

Dinkes Jabar. (2023). Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2022.

Kemenkes RI. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Kementeri Kesehatan RI. 1–582

Gero S, Sayuna M, Kupang JK, Kupang PK. (2017). Prevention of Main TBC Diseases Started from Home Patients Pencegahan Penyakit Tbc Paru Yang Utama Dimulai Dari Dalam Rumah Penderita. J Info Kesehat. 15(1):120–8.

Ramadhany, S., Achmad, H., Singgih, M., Ramdhany, Y., Inayah, N., & Muthaminnah, N. (2020). A Review: Knowledge and Attitude of Society toward Tuberculosis Disease in Soppeng District. Sys Rev Pharm , 11(5), 57 62.

Kurniawan R, Yudianto, Hardhana B, Soenardi TA. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016 [Internet]. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Wahyudi WT, Suprihatin S. (2019). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Penyakit Tb Paru. Holistik J Kesehatan. 13(2):92–101

Unduhan

Diterbitkan

2025-04-28

Terbitan

Bagian

Articles