Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Involusi Uterus
Keywords:
Anemia , Ibu Nifas, Involusi UterusAbstract
Anemia defisiensi besi merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Anemia pada masa nifas menyebabkan sub involusi uterus yang mengakibatkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi postpartum, pengeluaran ASI berkurang, dan mudah terjadi infeksi payudara. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan rancangan crossectional yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Aceh Besar. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Aceh Besar sebanyak 43 orang dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara anemia dengan involusi uterus ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Ingin Jaya dengan nilai p=0,032 (p<0,05). Ibu nifas yang anemia mempunyai risiko 11,2 kali mengalami involusi uterus tidak normal. Anemia dapat menyebabkan terganggunya involusi uterus ibu nifas.
References
WHO, “Maternal mortality” pp. 1–5, 2019. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality.
Sekar Panuluh and M. R. Fitri, “Perkembangan Pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia,” Int. NGO Forum Indones. Dev., vol. 2, no. September, pp. 1–25, 2015.
Kementerian Kesehatan RI, “Situasi Kesehatan Ibu,” in Pusat Data dan Informasi Kemeterian Kesehatan RI, 2014, pp. 1–8, doi: 10.7326/0003-4819-128-9-199805010-00016.
A. Amha and T. Girum, “Prevalence and associated factors of thinness among adolescent girls attending governmental schools in Aksum Town, Northern Ethiopia,” Arch. Public Heal., vol. 76, no. 79, pp. 1–9, 2018, doi: 10.4103/MJDRDYPU.MJDRDYPU_153_17.
World Health Organization, “Global Nutrition targets 2015 Anaemia Policy Brief,” Global Nutrition Targets 2025, vol. 2, no. WHO/NMH/NHD/14.4. p. 8, 2014, [Online]. Available: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/148556/1/WHO_NMH_NHD_14.4_eng.pdf.
Kementerian Kesehatan RI, “Riset Kesehatan Dasar 2013,” 2013, pp. 1–268.
N. Milman, “Postpartum anemia II: Prevention and treatment,” Ann. Hematol., vol. 91, no. 2, pp. 143–154, 2012, doi: 10.1007/s00277-011-1381-2.
R. M. Burke, J. S. Leon, and P. S. Suchdev, “Identification, prevention and treatment of iron deficiency during the first 1000 days,” Nutrients, vol. 6, no. 10, pp. 4093–4114, 2014, doi: 10.3390/nu6104093.
N. Milman, “Postpartum anemia I: Definition, prevalence, causes, and consequences,” Ann. Hematol., vol. 90, no. 11, pp. 1247–1253, 2011, doi: 10.1007/s00277-011-1279-z.
A. Abebaw, T. W. Gudayu, and B. Kelkay, “Proportion of Immediate Postpartum Anaemia and Associated Factors among Postnatal Mothers in Northwest Ethiopia: A Cross-Sectional Study,” Anemia, vol. 2020, pp. 1–10, 2020, doi: 10.1155/2020/8979740.
S. Rofi’ah, B. Yuniyanti, and A. Isworo, “Faktor-faktor yang berhubungan dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu nIfas 6 Jam PostPartum,” J. Ris. Kesehat., vol. 4, no. 2, pp. 734–742, 2015, doi: 10.1071/BI9760453.
N. O. Dike and R. Ibine, “Hypotonic Labor,” in NCBI Bookshelf, 2020, pp. 1–7.
H. P. Wahyuningsih, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Kementerian Kesehatan RI, 2018.
G. Chauhan and P. Tadi, “Physiology, Postpartum Changes,” in NCBIBookshelf, 2020, pp. 1–9.
V. Paliulyte, G. S. Drasutiene, D. Ramasauskaite, D. Bartkeviciene, J. Zakareviciene, and J. Kurmanavicius, “Physiological Uterine Involution in Primiparous and Multiparous Women: Ultrasound Study,” Obstet. Gynecol. Int., vol. 2017, pp. 1–10, 2017, doi: 10.1155/2017/6739345