Efektifitas mengunyah tebu dan buah bengkuang terhadap perubahan skor plak pada murid SDN kelas V Blang bintang
DOI:
https://doi.org/10.30867/nasuwakes.v17i2.721Abstract
Tebu dan bengkuang adalah dua bahan alami yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Tebu, dengan kandungan serat kasarnya, serta bengkuang yang kaya akan air dan serat, memiliki potensi untuk mengurangi plak gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati efektivitas mengunyah tebu dan bengkuang dalam menurunkan indeks plak pada murid kelas V di SDN Blang Bintang. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model kuasi-eksperimen tanpa kelompok kontrol. Sampel penelitian menggunakan Teknik Total Sampling yang mana seluruh murid kelas V di SDN Blang Bintang, berjumlah 41 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengunyah tebu, 43.9% murid berada dalam kategori sangat baik dan 56.1% dalam kategori baik. Sedangkan setelah mengunyah bengkuang, 95.1% murid berada dalam kategori baik dan 2.4% dalam kategori Sangat Baik. Analisis paired samples menunjukkan perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah mengunyah tebu (t = 18.025, p = 0.016) dan bengkuang (t = 18.634, p = 0.021), dapat perbedaan signifikan antara hasil pasca mengunyah tebu dan bengkuang (t = -5.595, p = 0.000), dengan nilai rata-rata yang lebih rendah untuk tebu. Korelasi antara sebelum dan sesudah mengunyah tebu (r = 0.256, p = 0.106) serta bengkuang (r = 0.267, p = 0.092) tidak signifikan, menunjukkan variasi individual dalam respons terhadap intervensi. Kesimpulannya, kedua metode mengunyah, baik tebu maupun bengkuang, efektif dalam menurunkan indeks plak, dengan tebu menunjukkan hasil yang lebih signifikan dalam meningkatkan kategori indeks plak menjadi sangat baik. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang penggunaan bahan alami dalam meningkatkan kesehatan gigi pada anak-anak.
References
Amaliah, N, et al. (2021). Tinjauan tentang Plak Gigi.
Indirawati Syakdiah (2016). Pengaruh Mengunyah Tebu Terhadap Penurunan Indeks Plak, Jakarta 8(1), 21-29.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profile Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mangiri, A, et al. (2018). Peran larutan disklosing dalam deteksi plak gigi: Sebuah Tinjauan Umum. Higiene dan Perawatan Mulut, 67(2), 88-94.
Nuraskin, H. (2020). Peran biofilm dalam kerusakan gigi. Penelitian Kedokteran Gigi Lanjutan, 4(1), 28-34.
Penda, S, et al. (2015). Strategi Dalam Pencegahan Penyakit Gigi: Kontrol Plak Gigi. Jurnal Dunia Kedokteran Gigi, 6(1), 34-45.
Putri, D, et al. (2011). Dampak Dari Kebersihan Gigi yang Buruk: Dari Plak Gigi ke Penyakit Kronis. Jurnal Kesehatan Gigi Dunia, 23(2), 176-182.
Putri, R. (2017). Faktor-Faktor Fundamental yang Memburuknya pembentukan Plak: Praktik Berbasis Bukti. Higiene Dan Perawatan Mulut, 8(1), 21-29.
Quigley, G. A, & Hein, J. W. (1962). Comparative cleansing efficiency of manual and power brushing. Journal of the American Dental Association, 65(1), 26-29.
Ramseier, C. A, Rasperini, G, Batia, S, & Giannobile, W. V. (2020). Advanced reconstructive technologies for periodontal tissue repair. Periodontology 2000, 82(1), 217-233.
Ristianti, B, et al. (2015). Memahami Plak Gigi dan dampaknya terhadap kesehatan oral. Perilaku & Kesehatan, 4(1), 23-34.
Sambunjak, D, Nickerson, J.W, Poklepovic, T, & Johnson, T.M. (2011). Flossing for the management of periodontal diseases and dental caries in adults. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2011(12), CD008829.
Sheiham, A, James, W. P. (2015). A denew paradigmatic approach to dental caries: the need for action. Journal of Public Health Dentistry, 75(3), 211-216.
Silness J, Löe H. (1964). Periodontal Disease in Pregnancy II. Correlation between Oral Hygiene and Periodontal Condition. Acta Odontol Scand, 22, 121-135.
Singh, S, Sharma, A, Sood, P.B. (2011). Chewing gum: a mobile dental clinic?. Oral Prevent Health, 1(1), 1-6.
Slavin, J. (2014). Fiber and prebiotics: mechanisms and health benefits. Nutrients, 5(4), 1417-1435.
Smith, A.C, 2015. The Endowed Symbol Found in Eating Behaviors: The Psychosomatic Concept “Eating One's Words”. Integrative Psychological and Behavioral Science, 49(3), pp.397-418.
Smith, L, Cho, J, & Cripps, S. (2019). Dental health and cardiovascular disease risk in a cohort of health-conscious individuals. Oral Disease, 25(8), 1656-1665.
Smith, Q. & Palmer, R. (2018). The effects of chewing sugarcane on the oral and dental health of individuals in the human population. Journal of Oral and Dental Health, 33(2), 123-130.
Van Leeuwen, M.P, Slot, D.E, & Van der Weijden, G.A. (2011). Essential oils compared to chlorhexidine with respect to plaque and parameters of gingival inflammation: a systematic review. Journal of Periodontology, 82(2), 174-194.
Vanobbergen, J, Declerck, D, Mwalili, S. M, & Martens, L. (2001). The effectiveness of a 6-year oral health education programme for primary schoolchildren. Community Dentistry and Oral Epidemiology, 29(2), 96-106.
Vergne, S, 2014. Brewing yeast ingestion in infants less than 6 months old. Archives de Pédiatrie, 21(7), pp.732-735.
Watanabe, S. & Yamaguchi, H, 2016. Leisure-Time Physical Activity and Sports Participation in Relation to Psychological Distress and Life Satisfaction: CASPIAN-III Study. Iran Journal of Public Health, 45(2), pp.250-258.
WHO. (2021). Oral health. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/oral-health/
Wong, K, Liu, G, & Zhou, L. (2020). In vitro antibacterial effects of jicama extracts against six periodontopathogens. Food Science and Nutrition, 8(1), 65-72.
Wright, A.J, Mialon, V, Délisse, D.B. & Moreau, N, 2018. The joy of eating: A curious relationship between food and positive emotion. Food Quality and Preference, 65(2), pp.21-29.
Zhu, F, Cai, Y.Z, Ke, J, Corke, H, 2018. Compositions of phenolic compounds, amino acids and reducing sugars in commercial potato varieties and their effects on acrylamide formation. Journal of the Science of Food and Agriculture, 98(15), pp. 5737-57.