Nutritional Development and Sensory Evaluation of Pumpkin and Corn Grits for Pregnant Women
DOI:
https://doi.org/10.30867/jand.v5i1.326Keywords:
corn, grits, nutritional development, pumpkin, pregnantAbstract
The incidence of chronic energy deficiency (CED) in pregnant women remains high. One of the interventions is the utilization of local supplementary foods, though options such as pumpkin and corn remain limited. Purpose: This study aimed to determine the effect of adding pumpkin to the acceptability and proximate composition of pumpkin-corn grits. This was an experimental study using a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications. Data were analyzed using ANOVA and Duncan’s multiple range test. The addition of 40g, 50g, and 60g of pumpkin significantly affected organoleptic properties, particularly taste (p < 0.05), with average panelist scores ranging from 3.13 to 3.68 (liked category). No significant differences were found in color, aroma, or texture. The highest values for water, ash, and protein content were observed in the F3 treatment (60g pumpkin), while the highest fat, fiber, and carbohydrate contents were found in F1 (40g pumpkin). The acceptability test showed significant differences in color, taste, aroma, and texture for the F3 formula (p < 0.05). The addition of pumpkin significantly improved taste and affected proximate values for ash, fat, and protein. Local governments and health programs may consider using pumpkin-corn grits as an alternative supplementary food for pregnant women.
References
Fathonah, S. (2016). Gizi & kesehatan untuk ibu hamil. Jakarta: Erlangga.
Gayatri, M. (2019). Pengaruh penambahan buah kurma (Phoenix dactylifera) pada agar-agar kombinasi lidah buaya (Aloe vera var. chinensis) terhadap mutu organoleptik dan aktivitas antioksidan (Skripsi, STIKES Perintis Padang, Program Studi Sarjana Gizi).
Kasim, R., Siti, A. L., Marleni, L., & Fadhilah, P. M. (2018). Pengaruh suhu dan lama pemanggangan terhadap tingkat kesukaan dan kandungan gizi snack food bars berbahan dasar tepung pisang goroho dan tepung ampas tahu. Jurnal Technopreneur, 6(2), 41–48.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Pedoman pelayanan gizi rumah sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. (2019). Petunjuk teknis pemberian makanan tambahan bagi balita, ibu hamil, dan anak sekolah. Jakarta: Kemenkes RI.
Lestari, C. I. (2019). Hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (zat besi) dan asupan makanan dengan kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kota Mataram tahun 2018. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM Mataram, 4, 89–94.
Nur Hidayah, A. N. I., & Septiani, A. (2020). Pemanfaatan jagung (Zea mays) sebagai bahan dasar pembuatan keripik jagung untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Panca Tunggal. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1).
Paramashanti, B. A. (2019). Gizi bagi ibu dan anak. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Pastuty, R., KM, R., & Herawati, T. (2018). Efektivitas program pemberian makanan tambahan–pemulihan pada ibu hamil kurang energi kronik di Kota Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3), 179–188.
PERKENI. (2021). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 dewasa di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI.
Purwono, H., & Hartono, R. (2011). Bertanam jagung unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rohmah, L. (2020). Program pemberian makanan tambahan pada ibu hamil kekurangan energi kronis. HIGEIA: Journal of Public Health Research and Development, 4(Special 4).: A Field Study.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 JAND: Journal of Applied Nutrition and Dietetic

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.