Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Swamedikasi Batuk Di Apotek Berlian Kandat Kabupaten Kediri
DOI:
https://doi.org/10.30867/jifs.v3i1.338Keywords:
Pengetahuan, Swamedikasi Batuk, Korelasi Rank spearmanAbstract
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu
penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu,
asap dan sebagainya. Namun pada pelaksanaan swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya
kesalahan pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat
dan penggunannya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tingkat pengetahuan dan tingkat
perilaku swamedikasi batuk serta untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap
perilaku swamedikasi batuk di Apotek Berlian Kandat Kabupaten Kediri. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan kuesioner. Pengumpulan
data dilakukan selama satu bulan terhadap 133 pasien yang datang dan membeli obat batuk.
Metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku
swamedikasi batuk yaitu Korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat
pengetahuan pasien terhadap pengobatan swamedikasi batuk adalah 85,56% dengan kategori
sangat tinggi sedangkan untuk tingkat perilaku pasien didapatkan hasil sebesar 91,73% dengan
kategori sangat tepat. Berdasarkan uji korelasi rank spearman diperoleh p-value sebesar 0,002 (p <
0,050) sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap tingkat
perilaku swamedikasi batuk. Koefisien korelasi yang diperoleh yaitu 0,732 dimana nilai tersebut
termasuk dalam tingkat keeratan korelasi yang kuat/tinggi. Koefisien korelasi yang bertanda
positif menunjukkan bahwa bentuk hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap tingkat perilaku
adalah berbanding lurus,artinya yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan, maka semakin baik
tingkat perilaku.