Analisis Efektivitas Biaya dan Interaksi Kombinasi Antihipertensi Pada Pasien di RSUD X Kota Jambi
DOI:
https://doi.org/10.30867/jifs.v5i2.930Keywords:
Farmakoekonomi, Efektivitas biaya, Interaksi obat, Antihipertensi, Kombinasi obatAbstract
Penerapan farmakoekonomi memiliki peran penting dalam mengevaluasi efektivitas biaya obat serta mengidentifikasi beban finansial yang ditanggung pasien, terutama dalam terapi jangka panjang yang sering kali sulit dijangkau oleh semua kalangan. Terapi antihipertensi umumnya melibatkan penggunaan kombinasi obat, yang berpotensi menimbulkan interaksi yang dapat memengaruhi efektivitas dan keamanan terapi. Interaksi tersebut dapat mengubah cara tubuh memproses dan menyerap obat, serta meningkatkan risiko efek samping yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas biaya serta interaksi obat dalam terapi antihipertensi di RSUD X Kota Jambi. Studi dilakukan dengan pendekatan retrospektif menggunakan data rekam medis pasien hipertensi dari tahun 2023, yang dianalisis pada Mei-Juni 2024. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, sebanyak 67 rekam medis pasien hipertensi rawat inap dipilih sebagai sampel penelitian. Data yang dianalisis meliputi biaya pengobatan, pemeriksaan laboratorium, rawat inap, kunjungan, jumlah obat, mekanisme, tingkat keparahan, serta efektivitas biaya dan interaksi obat. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan hasil disajikan dalam bentuk tabel dan persentase. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi Amlodipin dan Bisoprolol memberikan efektivitas terapi yang tinggi dengan biaya terendah, mencapai 77,78% efektivitas terapi dan nilai ACER Rp 5.841. Interaksi obat ditemukan pada 76,12% pasien, dengan 75,86% merupakan interaksi farmakodinamik dan 75,38% tergolong moderat. Penelitian ini diharapkan dapat membantu rumah sakit dalam mengelola anggaran obat hipertensi secara lebih efektif dan efisien.













