Uji Aktivitas Antioksidan dan Antikolesterol Seduhan Produk Teh Putih Celup (Camellia sinensis L.) Menggunakan Metode DPPH dan Liebermann-Burchard
DOI:
https://doi.org/10.30867/jifs.v5i1.843Keywords:
teh putih, antioksidan, antikolesterol, DPPH, Liebermann, BurchardAbstract
Teh (Camellia sinensis L.) kaya akan senyawa bioaktif polifenol yang didominasi oleh katekin. Hal ini menjadikan teh memiliki manfaat untuk kesehatan diantaranya sebagai antioksidan dan antikolesterol. Teh putih diperoleh dari daun teh yang mengalami proses minimal dan umumnya tidak melalui fermentasi, sehingga teh putih memiliki aktivitas antioksidan dan efek penurun kolesterol yang lebih unggul dibandingkan jenis teh lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan pada sampel teh putih celup merek A, B, dan C berdasarkan parameter IC50 melalui uji DPPH dan aktivitas antikolesterol berdasarkan parameter EC50 melalui pengujian Liebermann - Burchard serta menentukan suhu dan waktu penyeduhan optimal penyeduhan untuk sampel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ketiga sampel teh putih celup memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berkisar antara 75,30 hingga 96,50 ppm serta aktivitas antikolesterol dengan nilai EC50 antara 110,49 hingga 123,40 ppm. Sampel teh celup merek A yang diseduh pada suhu 95℃ selama 9 menit menunjukkan aktivitas antioksidan dan antikolesterol tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 75,30 ± 1,86 ppm dibandingkan terhadap IC50 baku kuersetin 4,02 ppm dan EC50 sebesar 110,49 ± 0,66 ppm. Analisis statistik repeated ANOVA menunjukkan nilai p.Sig<0,05 sehingga dapat disimpulkan variasi suhu penyeduhan berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas antioksidan dan antikolesterol. Suhu penyeduhan optimum adalah pada suhu 95℃ selama 9 menit..