Hubungan Akses Media Sosial oleh Ibu dengan Cakupan Imunisasi Dasar pada Balita di Indonesia (Analisa Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia

Authors

  • Hayatun Nufus Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Asnawi Abdullah Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia
  • Radhiah Zakaria Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia

Keywords:

Imunisasi, , Media sosial,, SDKI 2017, , WUS

Abstract

Pada tahun 2017 masih terdapat 6% anak belum pernah mendapatkan imunisasi dasar di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satu penyebabnya yaitu kurangnya informasi tentang imunisasi. Salah satu informasi yang mudah diakses saat ini adalah sosial media, dimana hampir 77,6% wanita di Indonesia mengakses media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan akses media sosial oleh ibu terhadap cakupan imunisasi dasar pada balita. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik menggunakan data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017 dengan menggunakan desain Cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 49.627 Wanita Usia Subur usia 15-49 tahun dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 18.562 wanita usia subur usia 15-49 tahun yang memiliki balita dan sudah pernah menikah. Unit analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang mendapatkan imunisasi lengkap 43,43% dan ibu yang pernah mengakses media sosial 57,32%, dari hasil analisa bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara akses sosial media oleh ibu dengan cakupan imunisasi dasar pada balita (OR=1,51, 95% CI=1,42-1,60, P Value=0,0001), artinya ibu yang tidak pernah mengakses sosial media memiliki peluang 1,51 kali untuk tidak lengkap cakupan imunisasi dasar pada balita dibandingkan dengan ibu yang pernah akses sosial media. Akses sosial media oleh ibu memiliki pengaruh positif terhadap cakupan imunisasi dasar balita, dimana ibu yang pernah akses media sosial memiliki peluang 1,51 kali untuk kelengkapan imunisasi dasar pada balita. Maka diharapkan kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi dan monitoring informasi negatif terkait imunisasi yang ada di media sosial, sehingga dapat mengurangi persepsi negatif masyarakat tentang imunisasi.

References

WHO. Strenghtening Action to Improve Feeding of Infants and Young Children 6-23 Months of Age 2008 [cited 2019 24 Oktober]. Available from: http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241597890_eng.pdf.

Vivian NLD. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: Salemba Medika; 2010.

Riyadi SdW. Dasar–dasar Epidemiologi. Jakarta: Salemba Medika; 2012.

WHO. Immunization Coverage 2018. Available from: http://www.who.int/en/newsroom/fact-sheets/detail/immunization-coverage.

SDKI. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: BKKBN, BPS, Kemenkes dan USAID; 2017.

Bennett GG, Glasgow RE. The delivery of public health interventions via the Internet: actualizing their potential. Annual review of public health. 2009;30:273-92.

Soeparno K, Sandra L. Social psychology: The passion of psychology. Buletin Psikologi. 2011;19(1):16-28.

TheTickledMedia. Indonesian Digital Mums Survey 2017 Jakarta2017 [cited 2019 20 Oktober]. Available from: https://issuu.com/theasianparent/docs/tap_survey_report-110917.

Bacigalupe G. Is there a role for social technologies in collaborative healthcare? Families, Systems, & Health. 2011;29(1):1.

Skinner HA, Maley O, Norman CD. Developing internet-based eHealth promotion programs: the Spiral Technology Action Research (STAR) model. Health Promotion Practice. 2006;7(4):406-17.

Liang H, Xue Y, Berger BA. Web-based intervention support system for health promotion. Decision Support Systems. 2006;42(1):435-49.

Gold J, Pedrana AE, Sacks-Davis R, Hellard ME, Chang S, Howard S, et al. A systematic examination of the use of online social networking sites for sexual health promotion. BMC public health. 2011;11(1):583.

Kennedy R, Mullaney L, Reynolds C, Cawley S, McCartney D, Turner M. Preferences of women for web-based nutritional information in pregnancy. Public health. 2017;143:71-7.

Chedid RA, Terrell RM, Phillips KP. Best practices for online Canadian prenatal health promotion: A public health approach. Women and Birth. 2018;31(4):e223-e31.

MacDonald NE. Vaccine hesitancy: Definition, scope and determinants. Vaccine. 2015;33(34):4161-4.

Eko S, Ircham M. Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan Cetakan Ke 4. Yogyakarta: Fitramaya; 2006.

Glanz K, Rimer BK, Viswanath K. Health behavior and health education: theory, research, and practice: John Wiley & Sons; 2008.

Sari W, Nadjib M. Determinan Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Penerima Program Keluarga Harapan. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia. 2019;4(1).

Glanz JM, Wagner NM, Narwaney KJ, Kraus CR, Shoup JA, Xu S, et al. Web-based Social Media Intervention to Increase Vaccine Acceptance: A Randomized Controlled Trial. Pediatrics. 2017;140(6).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi, (2017).

Palanisamy B, Gopichandran V, Kosalram K. Social capital, trust in health information, and acceptance of Measles-Rubella vaccination campaign in Tamil Nadu: A case-control study. Journal of postgraduate medicine. 2018{Palanisamy, 2018 #230};64(4):212-9.

Ekadinata N, Widyandana D. Promosi kesehatan menggunakan gambar dan teks dalam aplikasi WhatsApp pada kader posbindu. Berita Kedokteran Masyarakat. 2017;33(11):547-52.

Downloads

Published

01-03-2023

How to Cite

Nufus, H., Abdullah, A., & Zakaria, R. (2023). Hubungan Akses Media Sosial oleh Ibu dengan Cakupan Imunisasi Dasar pada Balita di Indonesia (Analisa Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia. NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah, 13(2), 147–156. Retrieved from https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/nasuwakes/article/view/296

Issue

Section

Original research