Efektivitas Pemberian Sari Kedelai dan Formula Kedelai Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Keywords:
Ekstrak Kedelai, Susu Kedelai, Kadar Gula Darah, Diabetes Tipe 2, Aktivitas FisikAbstract
Diabetes mellitus disebabkan oleh kurangnya produksi insulin di dalam tubuh atau terjadinya resistensi insulin. Kacang kedelai dapat dimanfaatkan sebagai makanan fungsional untuk menurunkan kadar gula darah karena mempunyai nilai indeks glikemik rendah kandungan serat yang cukup, sehingga dapat memperlambat penyerapan makanan dalam tubuh, mengandung asam amino arginin yang mampu menjaga keseimbangan hormon insulin. Isoflavon kacang kedelai dalam bentuk Genistein dan Daidzein bermanfaat untuk memperbaiki sel, metabolisme glukosa dan lemak, serta melindungi sel pankreas. Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan rancangan pre-post dengan dua kelompok perlakuan. Penelitian dilakukan mulai Agustus hingga Oktober 2020. Data yang dikumpulkan adalah kadar gula darah, asupan energy dan karbohidrat, indeks glikemik, status obesitas, aktifitas fisik dan genetik. Tahapan penelitian adalah: pembuatan makanan fungsional sari kedelai dan formula kedelai. Makanan fungsional pada kelompok perlakuan diberikan selama 14 hari. Analisa data menggunakan uji statistik t-tes dependent dan independent dengan derajat kepercayaan 95% (α < 0,05) dan dilanjutkan dengan analisa regresi linier ganda. Ada pengaruh pemberian formula kedelai dan sari kedelai terhadap kadar gula darah penderita DM Tipe 2. Rerata penurunan kadar gula darah pada kelompok yang diberikan formula kedelai sebesar 26.30 mg/dl, sedangkan pada kelompok yang diberikan sari kedelai sebesar 17.96 mg/dl. Formula kedelai dapat menurunkan kadar gula darah 8,34 mg/dl lebih besar daripada sari kedelai. Aktifitas fisik yang dilakukan secara teratur mempunyai peran untuk menurunkan kadar gula darah sebesar 33,828 mg/dl. Sari kedelai dan formula kedelai dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2.
References
Yanita, Bella., 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan kejadian Diabetes mellitus Tipe II. Majority, 5 (2). April 2016.
WHO, 2014. WHO Global Status Report on Non Communicable Diseases (NCDs) 2014; “Attaining the nine global noncommunicable diseases targets; a shared responsibility. WHO, Switzerland
IDF, 2011, Diabetic Atlas; http://www.idf.org/diabetesatlas
IDF, 2014. Diabetes Atlas; six edition http//www.idf.org/diabetesatlas
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakart.
ADA, 2011,. Standard of Medical Care In Diabetes.
Yao Y, Li X, Zhao W, Zeng Y, Shen H, Xiang H, OngXiao H. 2010. Anti-obesity effect of an isoflavone fatty acid ester on obese mice induced by high fat diet and its potential mechanism. Lipids in Health and Disease 9 (49): 1-12.
Rahadiyanti, A. 2011. Pengaruh Tempe Kedelai terhadap Kadar Glukosa Darah pada Prediabetes. (Skripsi). Universitas Diponegoro. Semarang.
Bhattamisra SK, Mohapatra L, Panda BP, Parida S. 2013. Effect of isoflavone rich soya seed extract on glucose utilization and endurance capacity in diabetic rat. Diabetologia Croatica 42 (2): 42-52
Yoon S, Lee J, Lee S. 2014. Combined treatment of isoflavone supplementation and exercise restores the changes in hepatic protein expression in ovariectomized rats - a proteomics approach. Journal of the International Society of Sports Nutrition 11 (29): 1-8.
Soewondo, P. Laurentinus, AP. 2011. Prevalences, Characteristics And Predictor Of Prediabetes In Indonesia. Jakarta : Departement Of Internal Medicine Faculty Of Medicine University Of Indonesia. Hal : 283 – 293.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta. Rieneka Cipta.
Fadillah, Decroli E, Nasrul E. Hubungan Derajat Obesitas Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Masyarakat Di Kelurahan Batung Taba Dan Kelurahan Korong Gadang Kota Padang. Fakultas Kesehatan. Universitas Andalas. 2015.
Thomas H. Marwick, MD, PhD, Chair; Matthew D. Hordern, PhD; Todd Miller, MD, FAHA; Deborah A. Chyun, RN, PhD, FAHA; Alain G. Bertoni, MD, MPH, FAHA; Roger S. Blumenthal, MD, FAHA; George Philippides, MD; Albert Rocchini, MD, FAHA, 2009. Exercise Training for Type 2 DiabetesMellitus. http://circ.ahajournals.org/cgi/content/short/119/25/3244. (11 Februari 2010).
Sigal RJ, Kenny GP, Wasserman DH, Castaneda-Sceppa C., 2004: Physical activity/exercise and type 2 diabetes. Diabetes Care 27:2518–2539.
Price, SA,.Wilson,LM. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Dan Proses Penyakit. Jakarta : EGC.
Rimbawan, Siagian A. 2002. Indeks Glikemik Pangan. Cara Mudah Memilih Pangan Yang Menyehatkan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Santoso A. Serat Pangan (Dietary Fiber) Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Magistra, No.75. Thn XXIII. Maret 2011. 35-40.
Price, SA,.Wilson,LM. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Dan Proses Penyakit. Jakarta : EGC
Mirmiran P, Bahadoran Z, Azizi F. Functional foods-based diet as a novel dietary approach for management of type 2 diabetes and its complications: A review. World J Diabetes. 2014;5(3):267–81.
Day A, Cañada F, Dıaz J, Kroon P, Mclauchlan R, ́ Faulds C, et al. Dietary fl avonoid and isofl avone glycosides are hydrolysed by the lactase site of lactase phlorizin hydrolase. FEBS Lett. 2000;468(2-3):166–70.
Cassidy A, Brown JE, Hawdon A, Faughnan MS, King LJ, Millward J, et al. Factors affecting the bioavailability of soy isofl avones in humans after ingestion of physiologically relevant levels from different soy foods. J Nutr. 2006 Jan;136(1):45– 51.
Larkin T, Price WE, Astheimer L. The Key Importance of Soy Isofl avone Bioavailability to Understanding Health Benefits. Crit Rev Food Sci Nutr. 2008 May 28;48(6):538–52.
Kwon DY, Hong SM, Ahn IS, Kim MJ, Yang HJ, Park S. Isofl avonoids and peptides from meju, long-term fermented soybeans, increase insulin sensitivity and exert insulinotropic effects in vitro. Nutrition. 2011 Feb;27(2):244–52.
Messina M, Messina V. Soy protein and isoflavone intakes for healthy adults: Rationale. Nutr Today 2003; 38: 100-9.