Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Janin dan Hemoglobin Pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus)
DOI:
https://doi.org/10.30867/jifs.v5i2.959Keywords:
Moringa oleifera, hemoglobin, perkembangan janin, kehamilan, tikus WistarAbstract
Anemia selama kehamilan menjadi salah satu faktor risiko utama terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan janin. Moringa oleifera (daun kelor) merupakan tanaman dengan kandungan zat besi, vitamin, dan protein tinggi yang berpotensi mencegah anemia dan mendukung perkembangan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dan kadar hemoglobin pada tikus putih (Rattus norvegicus) betina bunting. Penelitian menggunakan desain eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok: K1 sebagai kontrol negatif (tanpa perlakuan), K2 sebagai kontrol positif (pemberian Sulfas Ferosus), K3 (pemberian ekstrak etanol daun kelor 100 mg/kgBB), K4 (200 mg/kgBB), dan K5 (300 mg/kgBB), yang diberikan selama 21 hari masa kebuntingan. Parameter yang diamati adalah berat badan janin, panjang janin, lingkar kepala janin, serta kadar hemoglobin induk pada hari ke-4, ke-11 dan ke-21. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun kelor berpengaruh signifikan terhadap peningkatan janin (p=0,050), tetapi tidak menunjukkan pengaruh terhadap panjang janin (p=0,985), lingkar kepala janin (p=0,742), maupun kadar hemoglobin induk tikus putih betina bunting (p=0,501). Pemberian ekstrak daun kelor berpengaruh signifikan terhadap peningkatan berat badan janin, namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap panjang badan janin, lingkar kepala janin, dan kadar hemoglobin induk.













