Hubungan Pola Makan Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Pada Mahasiswa Di Universitas X
DOI:
https://doi.org/10.30867/nasuwakes.v18i2.1088Keywords:
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), Pola Makan, Tingkat StresAbstract
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan salah satu gangguan pencernaan yang umum terjadi pada mahasiswa dan dapat menurunkan kualitas hidup jika tidak ditangani. Pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan tinggi lemak atau pedas, serta tingkat stres akademik yang tinggi menjadi faktor risiko yang berperan dalam meningkatkan kejadian GERD. Hasil survei awal pada mahasiswa di Universitas X menunjukkan 46% responden mengalami gejala GERD, sebagian besar disertai kebiasaan makan yang kurang sehat dan beban akademik yang memicu stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan tingkat stres dengan kejadian Gastroesophageal Reflux Disease pada mahasiswa di Universitas X. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa aktif di Universitas X sebanyak 484 mahasiswa dengan jumlah sampel sebanyak 241 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 16-26 Mei 2025. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner pola makan, GERD-Q dan PSS-10. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan (p = 0,000) dan tingkat stres (p = 0,000) dengan kejadian GERD pada mahasiswa di Universitas X. Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara pola makan dan tingkat stres dengan kejadian GERD pada mahasiswa. Upaya pencegahan melalui edukasi gizi seimbang dan manajemen stres perlu diintegrasikan dalam program kesehatan kampus untuk menurunkan risiko GERD pada populasi mahasiswa.
References
1. Tandarto K, Tenggara R, Chriestya F, Steffanus M. Correlation between quality of life and gastroesophageal reflux disease. Maj Kedokt Bandung. 2020;52(2):81-86. https://doi.org/10.15395/mkb.v52n2.2003
2. Kuswono AD, Yurizali B, Akbar RR. Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Dengan GERD-Q Pada Mahasiswa Kedokteran. Baiturrahmah Med J. 2021;1(1):36-44.
3. Makmun D, Fauzi A, Maulahela H, Pribadi RR. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) Di Indonesia. PIP Interna; 2022.
4. Clarrett DM, Hachem C. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Mo Med. 2018;115(3):214-218.
5. Abdullah M, Makmun D, Syam AF, et al. Prevalence, risk factors and socio-epidemiological study of gastroesophageal reflux disease: an urban population based study in Indonesia. Published online 2016.
6. Maradjabessy NFR, Kusadhiani I, Warella JC. Kejadian gastroesophageal reflux disease (gerd) berdasarkan skor gerd-q pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Tahun 2023. PAMERI Pattimura Med Rev. 2023;5(2):76-84.
7. Marlina. Prevalensi Gastroesofageal Reflux Disease Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. [Skripsi]. Universitas Syiah Kuala; 2012.
8. Ajjah BFF, Mamfaluti T, Putra TRI. Hubungan pola makan dengan terjadinya gastroesophageal reflux disease (GERD). J Nutr Coll. 2020;9(3):169-179. https://doi.org/10.14710/jnc.v9i3.27465
9. Erlena E, Nurjannah I, Achadiono DN, Wibawa T, Prihastari L. Indonesian Version Of The Perceived Stress Scale (IPSS): A Psychometric Properties Of The Indonesian PSS-10 in Adolescents With Obesity. medRxiv. Published online 2025:2002-2025. https://doi.org/10.1101/2025.02.25.25322844
10. Simadibrata DM, Ngadiono E, Sinuraya FAG, Damara I, Fass R, Simadibrata M. Diagnostic accuracy of gastroesophageal reflux disease questionnaire for gastroesophageal reflux disease: A systematic review and meta‐analysis. Neurogastroenterol Motil. 2023;35(12):e14619. https://doi.org/10.1111/nmo.14619
11. Ardhan FR, Budyono C, Cholidah R. Hubungan pola makan dengan kejadian gastroesophageal reflux disease pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Unram Med J. 2022;11(1):806-811. https://doi.org/10.29303/jku.v11i1.647
12. Hasibuan WF, Larasati TA, Harahap NAS, Shanel B, Revaldo R, Nabila N. Pola Makan Remaja Sebagai Faktor Risiko Penyakit Gerd. J Ilmu Kesehat dan Gizi. 2024;2(3):32-41. https://doi.org/10.55606/jig.v2i3.3019
13. Dadung P. Hubungan Stress Dan Kebiasaan Makan Dengan Kejadian Gastroesophageal Refluks Disease (GERD) Pada Masyarakat Kelurahan Kaleke Kabupaten Banggai. J Ilm Kesehat Pencerah. 2025;14(1):11-18.
14. Sandhu DS, Fass R. Stress and gastroesophageal reflux disease. Proceeding Shevchenko Sci Soc Med Sci. 2018;54(2):10-15. https://doi.org/10.25040/ntsh2018.02.010
15. Djoar RK, Anggarani APM. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stress Akademik Mahasiswa Tingkat Akhir. Jambura Health and Sport Journal, 6 (1), 52-59. Published online 2024. https://doi.org/10.37311/jhsj.v6i1.24064
16. Halimatussakdiah, H. (2017). Back-Effluerage Massage (BEM) terhadap Nyeri dan Tekanan Darah Ibu Bersalin Kala I. Jurnal Kesehatan, 8(1), 78-83.
17. Halimatussakdiah, H., Lestari, K. P., & Hamidah, H. (2023). Penerapan Oketani Breast Massage (OBM) pada ibu postpartum dengan pendekatan Evidence Based Nursing Practice (EBNP). Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan, 4(2), 252-262.
18. Halimatussakdiah, H., Abdurrahman, A., Mutiah, C., & Veri, N. (2024). Pengembangan Desa Sehat Ibu dan Remaja Putri (Bu_Retri) dengan Pendekatan Tokoh Gampong. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 7(12), 5293-5307.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Trisna Isnanda Putri, Evi Dewi Yani, Nisrina Hanum, Said Usman, Cut Juliana, Yeni Rimadeni, Popy Citra Sari Morian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



