Uji Aktivitas Analgetik Teh Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap Mencit (Mus musculus) Betina

Authors

  • Rini Handayani Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Vonna Aulianshah Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Noni Zakiah Poltekkes Kemenkes Aceh
  • Zahrifa Adinda Putri
  • Halimatussakdiah Halimatussakdiah Poltekkes Kemenkes Aceh

DOI:

https://doi.org/10.30867/jifs.v3i2.444

Keywords:

analgetik, teh daun ciplukan, mencit betina

Abstract

Analgetik adalah bahan atau obat yang digunakan untuk menekan atau mengurangi rasa sakit tanpa menyebabkan hilangnya kesadaran.  Nyeri merupakan suatu kejadian sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan ditandai dengan adanya kerusakan jaringan. Penelitian ini bersifat eksperimentel yang bertujuan untuk menentukan efek analgetik teh daun ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap Mencit (Mus musculus) Betina dan untuk mengetahui dosis teh daun ciplukan (Physalis angulata L.) yang dapat memberikan efek analgetik pada Mencit (Mus musculus) Betina. Teh daun ciplukan diseduh dengan air panas pada suhu 90⁰C sebanyak 200 mL kemudian kantong teh dicelup naik turun selama 5 menit.  Penelitian ini  dibagi atas  5 kelompok perlakuan yaitu perlakuan kontrol negatif, kontrol positif,  teh daun ciplukan 0,2 mL/20 g BB mencit (dosis I);  teh daun ciplukan 0,4 mL/20 g BB mencit (dosis II); dan teh daun ciplukan 0,6 mL/20 g BB mencit (dosis III).  Hasil uji aktivitas analgetik teh daun ciplukan terhadap mencit betina pada dosis I, dosis II dan dosis III mempunyai aktivitas sebagai analgetik. Berdasarkan uji LSD teh daun ciplukan terhadap mencit betina pada dosis I dan dosis II ada perbedaan signifikan dengan kontrol positif yaitu paracetamol (p≤0,05), sedangkan dosis III tidak ada perbedaan signifikan dengan kontrol positif yaitu paracetamol (p≥0,05).

Downloads

Published

29-12-2023

How to Cite

Handayani, R., Aulianshah, V., Zakiah, N., Putri, Z. A. ., & Halimatussakdiah, H. (2023). Uji Aktivitas Analgetik Teh Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap Mencit (Mus musculus) Betina. JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA, 3(2), 146–152. https://doi.org/10.30867/jifs.v3i2.444

Issue

Section

Original Research