Pengetahuan dan Kebiasaan Mengunyah Sirih dengan Status Jaringan Periodontal
DOI:
https://doi.org/10.30867/nasuwakes.v15i2.450Keywords:
jaringan periodontal, kebiasaan mengunyah, sirihAbstract
Penyakit periodontal merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang memiliki prevalensi cukup tinggi menyerang semua kelompok umur. Penyakit periodontal meliputi gingiva, tulang alveolar, ligament periodontal dan sementum. Periodontitis disebabkan oleh kebiasaan buruk, seperti mengunyah sirih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan kebiasaan mengunyah sirih dengan status kesehatan jaringan periodontal. Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian dengan rancangan studi literatur yang dilakukan dengan menelaah teori-teori, internet, laporan- laporan penelitian serta jurnal yang berkaitan dengan permasalahan terutama teori tentang pengetahuan dan kebiasaan mengunyah sirih dengan status jaringan periodontal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek buruk dari kebiasaan mengunyah sirih yaitu kandungan dalam kapur yang digunakan saat menyirih dapat menyebabkan suasana basa pada rongga mulut dan menyebabkan penumpukan kalkulus, sementara efek dari arekoli dalam buah pinang dapat menyebabkan penyakit jaringan periodontal. Kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan penelitian adalah kebiasaan mengunyah sirih memiliki efek posistif dan negatif. Efek positifnya adalah dapat mencegah terjadinya karies, sedangkan efek negatifnya adalah dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh campuran kapur dan pinang. Setiap orang yang memiliki kebiaaan mengunyah sirih pasti pernah megalami penyakit periodontal yang parah.
References
Hontong C, Mintjelungan CN, Zuliari K. Hubungan Status Gingiva dengan Kebiasaan Menyirih pada Masyarakat di Kecamatan
Manganitu. e-GiGi. 2016;4(2).
Kusuma RH, Adhani R, Widodo RS. Perbedaan Indeks Karies antara Maloklusi Ringan dan Berat pada Remaja di Ponpes Darul
Hijrah Martapura. Dentino J Kedok Gi. 2014;2(1):13–7.
Siagian K V. Kehilangan Sebagian Gigi pada Rongga Mulut. e-CliniC. 2016;4(1).
Rachmawati BD, Listiyandini RA, Rahmatika R. Resiliensi Psikologis dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Hidup terkait Kesehatan
pada Remaja di Panti Asuhan. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA. 2019;11(1):21–30.
Senjaya AA. Menyikat Gigi Tindakan Utama untuk Kesehatan Gigi. Jurnal Skala Husada. 2013;10(2):194–9.
Yusuf M. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Status Karies dan Ohis pada Anak SMP. Medan: FKG USU.
;6–11.
Ningrum RP. Kebiasaan Konsumsi Air Hujan terhadap Status Keparahan Karies Gigi pada Masyarakat di Desa Aji Kuning
Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Tahun 2014. Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin
Makassar. 2014;
Lenggogeny P, Masulili SLC. Gigi Tiruan Sebagian Kerangka Logam sebagai Penunjang Kesehatan Jaringan Periodontal.
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 2015;1(2):123–9.
Drg DRSKMMKES. Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut dan Kondisi Gingiva Siswa MTsN Tiku Selatan Kecamatan
Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Menara Ilmu. 2017;11(75).
Hamid EM. Pengaruh Penggunaan Tusuk Gigi Berpenampang Bulat terhadap Kedalaman Perlekatan Klinis pada Gingiva di
Desa Bontona Saluk. Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar. 2017;16(1).
Ritonga SW, Nurhamidah N, Lestari C. Pengaruh Budaya Makan Sirih Terhadap Penyakit Periodontal pada masyarakat di Desa
Tanjung Medan Kecamatan Bilah Barat Labuhan Batu. B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah. 2017;4(1):45–
Parianti NKW, Ariyasa IG. Hubungan Kebiasaan Menyirih terhadap Kejadian Karies Gigi pada Lanjut Usia di Desa Batubulan
Kangin. VIRGIN: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Sains. 2015;1(2).
Marbun DR. Gambaran Kebiasaan Menyirih dan Lesi Mukosa Mulut pada Mahasiswa Papua Di Manado. e-GiGi. 2013;1(2).
Guo SE, Huang TJ, Huang JC, Lin MS, Hong RM, Chang CH, et al. Alcohol, Betel-Nut and Cigarette Consumption are Negatively
Associated with Health Promoting Behaviors in Taiwan: A Cross-Sectional Study. BMC Public Health. 2013;13(1):1–8.
Kamisorei RV, Devy SR. Gambaran Kepercayaan tentang Khasiat Menyirih pada Masyarakat Papua di Kelurahan Ardipura I
Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education.
;5(2):232–44.
Nurjannah N, Herijulianti E, Putri MH. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC.
;
Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC.
;25.
Kanapathy AP. Hubungan Kebiasaan Menyirih dengan Kanker Mulut pada penduduk Komunitas India di lingkungan Klang,
Selangor, Malaysia. Skripsi: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 2014;
Aviandani MJ, Munadziroh E, Yogiartono M. Perbedaan Kebocoran Tepi Tumpatan Semen Ionomer Kaca dengan Pengadukan
secara Mekanik Elektrik dan Manual. Jurnal PDGI. 2012;61(3).
Auluck A, Rosin MP, Zhang L, Sumanth KN. Oral Submucous Fibrosis, a Clinically Benign but Potentially Malignant Disease:
Report of 3 Cases and Review of the Literature. J Can Dent Assoc (Tor). 2008;74(8).
Sinuhaji LN. Perilaku Menyirih dan Dampaknya terhadap Kesehatan yang Dirasakan Wanita Karo di Desa Sempajaya
Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Skripsi: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2010;
Saini S, Dhiman A, Nanda S. Pharmacognostical and Phytochemical Studies of Piper Betle Linn. Leaf. Int J Pharm Pharm Sci.
;8(5):222–6.
Syarifuddin S, Damayanti RA. Story of Bride Price: Sebuah Kritik atas Fenomena Uang Panaik Suku Makassar. Jurnal Akuntansi
Multiparadigma. 2015;6(1):79–98.
Orong Y. Potret Kehidupan Sosial Orang Flores dalam Novel †œAta Maiâ€(Sang Pendatang). Seloka: Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. 2017;6(3):244–55.
Saleh NA. Eksistensi Ritual Nelayan Bajo pada Acara Penurunan Perahu Baru di Petoaha, Kendari. Walasuji. 2018;9(2):347–57.